Showing posts with label Let's Learn Our History. Show all posts
Showing posts with label Let's Learn Our History. Show all posts

Saturday, September 4, 2010

Serumpun Dua Negara

Assalamualaikum warahmatullah..

Sekarang timbul lagi konflik Malaysia-Indonesia..entah kali yang ke berapa ya. Dari zaman sebelum kemerdekaan sampailah selepas berpuluh-puluh tahun kedua negara merdeka (dua2 merdeka zahir je... tetapi pemikiran masih dijajah Barat!). Misalnya isu TKI (Tenaga Kerja Indonesia), isu pulau Sipadan, blok Ambalat, lagu Negaraku@Terang Bulan, batik, kemudian tarian pendet, tak kurang isu Manohara, dan sekarang pula paling 'panas' - isu yang tercetus di laut perbatasan dua negara. Saya kata paling 'panas' sebab sampai rakyat Indonesia mahu berperang (kononnya). Jalur gemilang kita dibakar. Kedutaan Malaysia di Jakarta diserang dan dilempar najis.... Astaghfirullahal'azim.. Semua ini pada saya gara-gara media mereka yang banyak membuat provokasi terlampau, yang memang akan membangkitkan amarah mereka yang tidak celik minda..percaya bulat-bulat apa yang disiar dan ditulis oleh segala bentuk media mereka.

Ada beberapa cerita yang berlaku dek kerana isu panas ini..Ringkasnya sahaja:

1- Saya ke kantor gubernur untuk mengurus surat izin penelitian (research). Saya memang sudah tidak memakai baju kurung sejak timbul isu ini. Malas. Dari jauh orang sudah tahu saya Malaysian. Jadi ke kantor ini pun saya pakai skirt labuh. Sampai di pejabat yang berkenaan, saya menyerahkan surat dari universiti dan proposal penelitian kepada pegawai di sana. Dia menerima dan membelek-belek proposal saya. Kemudian terus bertanya, "Kamu asal dari mana?"
"Dari Unhas, pak." Sudah tahu maksud soalan tersebut tetapi sengaja saya buat-buat tak faham.
"Tidak, maksudnya dari negara mana...aslinya apa?"
"Oh..saya dari Malaysia, pak." Ringkas je jawab. Dalam hati mula dah gugup.. 'kan kena apa-apa, aku dah la datang sini sorang-sorang.'
"Tidak, kerna namanya saya lihat kayak nama orang Malaysia..."
"Oh.." Mungkin dia sudah biasa dengan nama-nama Malaysia sebab bukanlah sedikit jumlah senior-senior kami yang dah datang ke pejabat ni atas urusan yang sama..

Bicara kami terhenti disitu. Tapi, pada masa yang sama ada seorang wanita usia pertengahan di depan meja pegawai tadi. Dia terus melihat saya selepas tahu saya Malaysian..dilihat pemakaian saya dari atas sampai bawah, lalu bertanya, "Kamu tahu isu bla2.. (apa yang dia sebutkan saya tidak tahu kerana dia menyebut singkatannya, mungkin DPI- Depertemen Perikanan Indonesia - haha, reka!)"
"Hah..? Tidak tahu, bu." Saya mematikan ayat di situ. Tahu, tapi memilih untuk cakap tak tahu untuk tidak memanjangkan perbualan yang boleh 'memanaskan' suasana yang tenang di situ.
Ibu tadi mungkin tidak puas hati dengan saya lalu menyambung, "Orang Indonesia marah sekali sama orang Malaysia.. mahu sweeping katanya.." Suaranya datar, tidak tinggi, dan nadanya pun seperti berjenaka, malah tersenyum lebar.
Saya tak tahu nak cakap apa..untung pegawai tadi tidak menambah apa-apa, dan dia hanya memberitahu bila saya boleh datang semula untuk mengambil surat izin penelitian. Urusan di situ pun selesai. Saya minta diri..cepat-cepat beredar dari situ..
Masih terngiang-ngiang kata-kata ibu tadi. Dalam hatiku 'nak sweeping kitorang.. Indonesian kat Malaysia lagi ramaiii...huh'

*****
2- Saya mahu ke central (tempat shopping, hehe) dengan kawan. Singgah sebentar di ATM Bank Niaga sebab kawan nak withdraw duit dulu. Saya tunggu di atas motor sahaja. Ada satpam (security guard) yang saya agak-agak macam kenal je..tapi takut tersalah orang, saya tidak tegur. Tapi dia yang duduk tidak terlalu jauh dari saya, telah sedar saya merenungnya dari tadi, lalu mendekati saya dan menyapa dulu, "Kenapaki, panas ya?" Sebab saya menutup muka dengan cermin helmet.
"Iye..panas sekali pak. Eh, bukan bapak bertugas di Karebosi kah?" Saya mengambil peluang untuk memastikan di mana sebenarnya saya pernah melihat bapak ini.
"Iye', di Karebosi, tapi sekarang di sini sebentar.. orang atasan mahunya saya di sini.. Kerna lagi 'panas' kan suasana sekarang..Mereka mahu saya menjaga sekitar sini."
Saya mengerti maksud 'panas' itu. Tidak lain tidak bukan mengenai isu konflik terkini dua negara itulah.
"Oooo..." Saya tak tahu nak cakap apa.
"Iya..katanya mahu ada demo di sini."
"Hah, iyakah pak? Mahu demo?"
"Iya..katanya sih. Kamu di kampus, baik-baik ji? Tidak ada senior-senior atau doktor yang 'begitu-begitu'?"
"Saya sudah koas (clinical year), pak. Tidak ada ji yang 'begitu-begitu'.. Baik-baik ji setakat ini, pak. Ada ji dokter yang mengerti, dia bilang, 'kalian datang ke sini kan mahu belajar, yang masalahnya itukan antara pemerintah..' "
"Oohh..iya, untuk belajar ji. Tapi kenapa harus ada masalah kayak ini ya..?"
"Itulah pak, seharusnya tidak begini.. Bila begini, Inggris (Barat) saja yang ketawa.. mereka kan suka lihat kita berpecah, toh." Saya tidak tahu mahu merespon apa, sebab waktu itu saya tidak tahu lagi kisah sebenarnya, full-story nya isu 'panas' tersebut.
"Iya, betul itu! Inggris yang ketawa.. seharusnya kita bersatu......"
Tidak sempat pakcik itu menghabiskan bicara, kawan saya datang, sudah selesai draw duit di ATM.
Saya juga tidak mahu lama di situ sebab cuaca memang tengah panas terik, saya meminta diri. Dia juga memahami, dan mengucapkan selamat jalan..

Kami menyambung perjalanan. Sudah mahu sampai di tempat tujuan, tiba-tiba kami dengar bunyi bising motor yang banyak...dalam hati, 'Adakah ini demo yang dikatakan bapak tadi?' . Kemudian sebuah lori kecil sarat membawa pemuda-pemuda yang membawa sepanduk..tidak sempat pula saya baca kerana ia bergerak. Pemuda-pemuda itu melaungkan sesuatu, telinga kami tidak dapat menangkap jelas apa yang dilaungkan..yang sempat kami tangkap cuma "Malaysia biadappp!!!" Kami berpaling melihat satu sama lain. Bukan kehairanan. Tapi ketakutan. Baru sebentar tadi bapak itu menyebut pasal demo, seperti sepantas kilat, terus terjadi di depan mata. Lega kami tidak memakai baju kurung hari itu.

dan betul, saya baru tahu! baca ni:
http://www.facebook.com/notes/ayunie-halim/pelajar-malaysia-di-macassar-perlu-berwaspada/146737308692398

***
3. Ada satu lagi kisah yang terjadi sewaktu saya bertugas di Poliklinik Unhas. Baru kemarin ceritanya. Tapi saya tidak mahu menceritakan dengan lebar sebab saya tak berapa dengar perbualan yang terjadi tetapi yang saya sempat dengar ialah, "soalnya di negara mereka (Malaysia) juga banyak orang kita."

***
4. Itu yang terjadi di realiti. Di 'alam maya' web Facebook pula tidak kurang 'panas'nya. Ada beberapa kenalan Indonesia yang memang semangat Nasionalisme nya tinggi, meng-update status mengenai konflik ini.. saya tidak terasa kalau mereka itu agak jauh dengan saya. Tapi mereka itu ada antaranya kawan clinical year saya, yang mana mungkin selepas ini akan ada kami selisih posting di department yang sama. Jadi, tidak enaklah suasana (bagi saya la) kalau dia sudah memandang serong dan mempunyai perasaan 'anti-Malaysia' itu. Tidak percaya dia yang kami kenal seorang yang 'celik minda' rupanya telah termakan provokasi media mereka dan menjadilah seperti orang-orang kolot yang lain...

*******************************************
Apapun, walaupun saya sendiri agak 'bengang' dengan situasi yang tegang di kalangan mereka yang kolot bersentimen anti-Malaysia itu, jauh di sudut hati saya, saya tetap mahu melihat dua negara serumpun ini, dan negara-negara Islam lain, bersatu... Bersatu seperti sebelum tahun 1924.. tahun kejatuhan Sistem khilafah Islamiyyah, sistem pemerintahan Islam. Selepas 1924, terbentuk negara-negara bangsa seperti sekarang.. Indonesia, Malaysia, Iraq, Iran, India, Pakistan, etc... dan Barat membawa fahaman Nasionalisme kepada dunia..

Video ini sungguh menarik dan membuka mata tentang sejarah yang tidak dipelajari waktu sekolah dulu... Ini sejarah dunia, sejarah kita!

http://www.youtube.com/watch?v=YRP7nhRYYiM


*******************

Dan saya nak share artikel ini, yang di dapat dari facebook..

*********************************************

Nasionalisme Perpecahan Umat Islam (Tanggapan Isu Konflik Indonesia - Malaysia)

Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun yang mempunyai banyak persamaan, sama-sama suku Melayu, sama-sama berbahasa Melayu, sama-sama mayoritas Islam, bahkan beberapa Pulau berbagi diantara dua negara. Perpecahan kedua bangsa terjadi karena ulah penjajah kafir Barat, Indonesia dijajah oleh Belanda dan Malaysia dijajah oleh Inggris. Sehingga disaat merdeka kedua bangsa membentuk negara masing-masing, meskipun banyak persamaan yang bisa menyatukan mereka dalam satu negara. Artinya, pemisahan kedua negara terjadi karena rasa nasionalisme yang memang telah diagendakan oleh penjajah kafir Barat.

Nasionalisme adalah ide bathil yang merupakan strategi Barat untuk melemahkan kekuatan Islam. Sehingga meskipun mereka mempunyai aqidah yang sama yakni Islam, tetapi perasaan bersaudara diantara sesama muslim menjadi pudar. Fakta minimnya rasa solidaritas sesama muslim, dapat disaksikan dari kurang pedulinya kaum muslimin dunia terhadap penjajahan dan pembunuhan oleh bangsa kafir terhadap kaum muslimin di Palestina, Afghanistan, Iraq, Moro-Philipina, Pattani-Thailand, Ambon-Indonesia, Uzbekistan, Chechnya, dll. Padahal konsep Islam: ”Innamal mu’minuuna ikhwah”, sesama mukmin bersaudara.

DR. Syafiq A. Mughni dalam “Sejarah kebudayaan Islam di Turki” menyatakan bahwa pada dasarnya bangsa Arab mempunyai ikatan nasionalisme yang kuat, kemudian datang Islam yang membawa konsep “ummah” yang mengesampingkan ikatan nasionalisme dan menyatukan dalam ikatan aqidah, Islam juga tidak mengenal batas wilayah.

Sayyid Quthb dalam ”Fiqih Dakwah” juga menjelaskan bahwa perjuangan Rasulullah saw tidak membawa-bawa nasionalisme. Rasulullah saw bisa saja menggunakan rasa Nasionalisme Arab dalam menyatukan penduduk Makkah, karena adanya ancaman 2 super power Rumawi dan Persia. Setelah penduduk Makkah bersatu (kaum musyrik Quraisy dan muslimin) maka Rasulullah saw mempunyai kesempatan luas untuk berda’wah dikalangan Quraisy, tetapi Rasulullah saw tidak melakukannya.

Rasulullah sangat membenci nasionalisme seperti ini, beliau memarahi sahabat yang menghina sahabat lain karena kebangsaannya, warna kulitnya atau sukunya. Beliau tidak membedakan Abu Bakar dan Umar yang Arab, Salman yang Persia, Shuhail yang Rumawi, Bilal yang negro (Habasyah Afrika), semuanya sama dihadapan Rasulullah saw. Islam hanya mengenal satu ikatan, yaitu Aqidah Islam. Hanya ikatan aqidah ini yang abadi, nasionalisme akan luntur ikatannya saat tidak ada lagi ancaman dari luar.

Bukan dari golongan kami orang-orang yang menyeru kepada ‘ashabiyyah (nasionalisme/sukuisme), orang yang berperang karena ‘ashabiyyah, serta orang yang mati karena ‘ashabiyyah (HR Abu Dawud).

Walhasil, seharusnya sesama muslim merasakan penderitaan muslim lain, apapun kebangsaan dan sukunya. Apalagi sesama muslim tidak boleh saling berperang, karena ketika dua orang muslim saling membunuh maka pembunuh dan yang dibunuh keduanya masuk neraka.

Apabila dua muslim berhadap-hadapan dengan senjata, maka pembunuh dan yang dibunuh keduanya di neraka. Aku (Abu Bakrah) berkata; ‘Wahai Rasulullah kalau yang membunuh itu sudah jelas berdosa, tapi bagaimana dengan yang dibunuh’. Beliau bersabda; ‘Iapun berdosa, karena telah bermaksud membunuh saudaranya’ (HR Muslim).

Seharusnya sesama muslim bersaudara dan menyatu dalam satu aqidah Islam, bahkan negeri-negeri kaum muslimin diseluruh dunia-pun seharusnya bersatu dalam satu pemerintahan Islam yakni Khilafah Islamiyah. Yakni sistem Islam yang telah diterapkan pertama kali di Madinah oleh Rasulullah saw, sistem Islam ini kemudian dilanjutkan oleh para sahabat utama (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali) yakni Khulafaurrasyidin, kemudian dilanjutkan oleh para Khalifah dari Bani Umayah, Abassiyah (Iraq dan Mesir) dan terakhir Utsmaniyah di Turki. Kekhilafahan terakhir dihancurkan oleh Inggris melalui tangan seorang Yahudi Kemal Attaturk pada tahun 1924.

Telah lebih 80 tahun kaum muslimin tidak mempunyai satu kepemimpinan (Khilafah Islamiyah), sehingga kaum muslimin mudah dipecah-belah, dihina-dinakan, didzalimi, dikuras kekayaan alamnya, bahkan dibunuh tanpa mempunyai cukup kekuatan untuk melawan kafir penjajah. Kaum muslimin lemah karena bercerai-berai dalam banyak negara, bahkan sesama muslim sendiri bertengkar seperti kasus blok Ambalat antara Indonesia-Malaysia. Saatnya kaum muslimin menyadari bahwa perlunya bersatu dalam Khilafah Islamiyah dan diterapkannya hukum-hukum Allah swt dalam pemerintahannya, sehingga Allah swt melimpahkan rahmat-Nya dan kita selamat dunia-akhirat.

Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (Al-A’raf: 96).

Persatuan Ummat Islam atau Persatuan Bangsa (Nasionalisme)

Ketika Allah berbicara mengenai persatuan di dalam Al-Qur’an jelas bahwa yang dikehendaki ialah muncunya suatu kesatuan berdasarkan ikatan yang jelas dan hakiki. Allah tidak pernah menyuruh manusia untuk menjadikan hal-hal primordial sebagai sebab atau ikatan jalinan yang menumbuhkan persatuan antar manusia. Allah memang menyebutkan bahwa manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, namun Allah tidak pernah menyuruh kita untuk menjadikan faktor suku atau bangsa sebagai faktor perekat. Eksistensi suku dan bangsa yang beraneka ragam di tengah pergaulan antar manusia merupakan sebuah fakta yang tak terelakkan, tetapi bukan berarti persatuan berdasarkan kesamaan suku atau bangsa merupakan persatuan yang dianjurkan apalagi diperintahkan oleh Allah maupun RasulNya.

Malah sebaliknya kita temukan sebuah hadits yang mencela persatuan sekedar berdasarkan fanatisme golongan, baik itu golongan berdasarkan kesamaan bangsa, suku atau warna kulit.

“Tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang menyeru kepada ashobiyyah (fanatisme golongan). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang berperang atas dasar ashobiyyah (fanatisme golongan). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang terbunuh atas nama ashobiyyah (fanatisme golongan).” (HR Abu Dawud 4456)

Islam mengajarkan ummatnya untuk menjadikan tali Allah sebagai faktor perekat antara satu sama lain sesama orang-orang beriman. Yang dimaksud dengan tali Allah ialah nilai-nilai yang bersumber dari ajaran sempurna Al-Islam. Islamic values merupakan satu-satunya sebab orang-orang beriman pantas dan layak bersatu dan berjamaah. Percuma kita meneriakkan slogan persatuan ummat Islam bilamana kita menyuruh mereka untuk mengikatkan diri kepada tali selain tali Allah alias ajaran Islam. Allah bahkan mengancam bahwa kondisi tercerai-berai pasti akan muncul bilamana kita berpegang kepada selain tali Allah.

”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai...” (QS Ali Imran ayat 103)

Allah mengancam bahwa segala bentuk persahabatan, persekutuan, koalisi, pertemanan, perkoncoan, aliansi, kemitraan akan berakibat kepada saling bermusuhan kelak di hari berbangkit, kecuali bila menjalin persahabatan yang berlandaskan taqwa kepada Allah semata. Mereka yang menjalin hubungan semata berlandaskan taqwa kepada Allah akan akrab di dunia dan tetap akrab di akhirat.

”Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS Az-Zukhruf ayat 67)

Persahabatan yang berlandaskan taqwa kepada Allah seringkali disebut sebagai Al-Ukhuwwatu Fillah (Persaudaraan dalam/karena Allah). Mengapa? Karena mereka yang bersaudara karena Allah adalah orang-orang yang sadar bahwa sesungguhnya Allah-lah sebab bersatu yang hakiki dan abadi.

”dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al-Anfal ayat 63)

Orang-orang yang bersatu bukan berdasarkan tali Allah akan bersatu sebatas masih tersedianya ”kekayaan” yang mempersatukan mereka. Kekayaan merupakan simbol dari ”kepentingan duniawi” yang sifatnya sementara bahkan sesaat. Begitu kepentingan tersebut telah menghilang, maka mereka akan segera tercerai berai dan hilang kesatuannya. Bahkan tidak kadang perpecahan serta permusuhan akan segera tampak selagi masih di dunia tanpa menunggu datangnya hari berbangkit.

Sedangkan orang-orang beriman tidak pernah tertipu. Mereka sangat faham dan sadar bahwa segala kepentingan dunia sifatnya adalah kesenangan sementara dan menipu. Maka mereka tidak akan mau menjalin bentuk persatuan, perkoncoan, pertemanan, aliansi, koalisi atau apapun namanya kecuali bila jelas bahwa yang jadi sebab dan landasan bersatu adalah Allah semata. Sebab Allah adalah Dzat Yang Maha Hidup. Jika kita menyatukan diri satu sama lain hanya karena Allah, maka kita akan merasakan keakraban yang melampaui batas-batas ruang dan waktu, sebab sampai kapanpun dan dimanapun Allah tetap hadir dan mendampingi mereka yang bersatu karena Allah. Sekalipun sudah sama-sama meninggal dunia, namun kelak ketika dibangkitkan di hadapan Allah mereka yang saling bercinta, bersaudara serta bersatu hanya karena Allah akan mendapati Allah sebagai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang di hari tersebut. Mereka tidak akan memiliki rasa takut, khawatir dan resah saat semua orang lainnya dalam keresahan dan ketakutan di hari Kiamat. Bahkan Allah akan menjadikan mereka sebagai orang-orang istimewa yang dibanggakan dan dilimpahkan cahayaNya. Sedemikian istimewanya kedudukan mereka sehingga menimbulkan kecemburuan dari para Nabi dan para Syuhada.

“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat mereka yang bukan para Nabi maupun para Syuhada, namun para Nabi dan para Syuhada cemburu dengan mereka di hari kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah.” Sahabat bertanya:

“Ya Rasulullah, kabarkanlah kepada kami, siapakah mereka?

“Beliau bersabda: ”Mereka adalah kaum yang saling mencinta dengan ruh Allah, mereka tidak diikat oleh hubungan keluarga di antara mereka maupun harta yang mereka kejar. Maka, demi Allah, sungguh wajah mereka bercahaya, dan mereka di atas cahaya. Mereka tidak takut saat manusia ketakutan. Dan mereka tidak bersedih saat manusia bersedih.” Lalu beliau membacakan ayat: ”Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah tidak merasa takut dan tidak bersedih hati.” (HR Abu Dawud 3060)

Saudaraku, sudah tiba masanya bagi ummat Islam, dimanapun dan kapanpun, untuk menyadari hal fundamental ini. Kita selama ini telah tertipu bila menyangka masih ada ideologi lain yang mampu mempersatukan manusia. Apapun nama ideologi tersebut. Oleh karenanya, marilah kita kembali meneladani sunnah Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dalam segala hal, termasuk dalam hal menjalin ikatan persahabatan dan mewujudkan persatuan.

Ideologi Nasionalisme itulah yang sempit dan primordial. Kenapa? Karena ia hanya sibuk dengan satu bangsa saja dan mengabaikan bangsa-bangsa lainnya. Itupun masih kita pertanyakan ketulusan dan kesungguhannya memperhatikan nasib bangsa tersebut. Sedangkan Islam datang justeru untuk mempersaudarakan ummat manusia dari aneka latar belakang suku dan bangsa.

Lihatlah sejarah, bagaimana Islam telah mempersaudarakan sahabat Umar bin Khattab dari bangsa Arab, Salman Al-Farisi dari Persia, Shuhaib Ar-Rumi dari bangsa Romawi dan Bilal bin Rabah dari Ethiopia. Jika hari ini kita lihat bahwa persatuan ummat Islam sedang tidak tampak, barangkali suatu pertanyaan mendasar perlu diajukan. Benarkah ummat Islam dewasa ini secara jujur telah menjadikan tali Allah saja sebagai perekat untuk mewujudkan persaudaraan dan persatuan di antara mereka satu sama lain? Wallahua’lam bish-showwaab.

Ya Allah, sungguh Engkau tahu bahwa hati-hati kami telah berhimpun dalam cinta kepadaMu, bertemu dalam taat padaMu, bersatu dalam da’wah menyeruMu, saling berjanji untuk menolong Syari’atMu, maka kokohkanlah -ya Allah- ikatannya, kekalkanlah kasih-sayang di antaranya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah dengan cahayaMu yang takkan pernah padam, lapangkanlah dada-dadanya dengan keutamaan iman kepadaMu, keindahan tawakkal padaMu, hidupkanlah dengan Ma’rifah akan Engkau dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkau-lah sebaik-baik Pemimpin dan sebaik-baik Penolong. Sholawat dan salam atas Rasulullah Muhammad. Amin ya Rabb.

Masihkah kita mempertahankan nasionalisme, yang memecah belah kita, sementara kaum kuffar telah menumpahkan darah saudara kita di muka bumi ini. Lihatlah keadaan kaum muslim Palestina, di Iraq, dan dinegeri muslim lainnya, siapa yang berani membela mereka. Sementara kita sibuk ingin bereperang dengan saudara kita sendiri ????

**************************************

Semoga aman damai dua negara ini, dan Palestin juga, serta negara-negara Islam yang lain.. Dan semoga Allah memberi saya dan kita semua kesempatan untuk merasai hidup di zaman sistem khilafah itu... insyaAllah..ameen!




Saturday, August 21, 2010

Memperingati tanggal 21 Ogos..

Ada apa dengan 21 Ogos?

21 Ogos adalah hari al-Quds sedunia.. Rememberance of al-Quds (ROQ). Ooo..tapi, apa yang terjadi pada hari ini? Ini dia...

Rememberance of al-Quds Day

Sesungguhnya, TANGGAL 21 Ogos merupakan tarikh yang amat penting dalam lipatan sejarah umat Islam. Apa tidaknya, Pertubuhan Persidangan Islam atau lebih dikenali dengan OIC lahir kerana insiden 21 Ogos. Apakah yang berlaku sehingga persidangan ini tercetus?

Pada 21 Ogos 1969, seorang lelaki berbangsa Australia bernama Dennis Michael Rohan telah membakar Masjid Al-Aqsa.Api menyala besar dan membakar tembok serta mimbarnya yang besar (mimbar Solahuddin).

Api marak dengan dahsyat sekali seolah-olah seluruh Masjid Al-Aqsa akan musnah ketika itu. Sehinggakan pihak bomba juga tidak hadir menghulur bantuan. Tetapi Allah s.w.t telah menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dan melindunginya. Akhirnya api dapat dipadamkan.

Setelah itu orang-orang Yahudi membuat pengadilan pura-pura terhadap Rohan. Lucunya, Rohan mendakwa bahawa dia diutuskan oleh Allah untuk melakukan pembakaran itu, bersesuaian dengan berita dari Kitab Zakaria.

Apa yang menyedihkan kemudiannya ialah Yahudi membebaskannya dengan mengatakan Rohan 'gila', dengan kata lain, tidak waras.

Maka, atas sebab itu, Rohan tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kejadian tersebut. Bertitik-tolak insiden menghinakan itu, negara-negara Islam di seluruh dunia bangkit mempertahankan tempat suci mereka dan mengecam perbuatan keji terhadap Al-Aqsa.

Maka sejak itu, 21 Ogos tanpa gagal diangkat sebagai Hari Al-Quds sedunia. Ia disambut sebagai tanda memperingati tragedi pembakaran masjid Al-Aqsa.

Tragedi tersebut merupakan catatan sejarah yang paling menyedihkan dalam sejarah umat Islam. Masjid Al-Aqsa yang begitu suci itu dihina sedemikian rupa.

Tidak menghairankan apabila semua umat Islam seluruh dunia 'terbakar' hati dan perasaan mereka kerana tindakan Rohan, pada 21 ogos 1969. Begitulah nasib Tanah suci umat Islam yang ketiga setelah dihuni oleh rejim Zionis.

Perlu diingatkan, isu Masjid Al-Aqsa ini ada hubung kait dengan hal-hal Palestin.

Maka selayaknya, isu Palestin ini merupakan isu yang dipertanggungjawabkan bagi sekalian umat Islam. Satunya kerana, kedudukan Masjid al-Aqsa sebagai Tanah Suci ketiga dalam Islam. Selebihnya ia merupakan kiblat pertama umat Islam selain menjadi bumi didiami para Nabi serta pusat pemerintahan dunia Islam seperti yang dirakamkan dalam hadis Rasulullah.

Bagi masyarakat bukan Islam, isu Palestin menggambarkan ketidakadilan dan kezaliman rejim terhadap bangsa Palestin yang perlu sama-sama dibela dan diperjuangkan.

Hari ini Palestin berada dalam tangan rejim Zionis yang telah merampasnya daripada tangan umat Islam.

Akibatnya, umat Palestin telah dihalau keluar, dizalimi, ditindas, dikambinghitamkan, dipenjarakan dan dibunuh. Nasib yang melanda umat Islam Palestin memerlukan pembelaan dari seluruh umat Islam.

Sebagai usaha pembelaan dan kepedulian, maka Hari Memperingati Al-Quds atau Remembrance of Al-Quds (ROQ) merupakan sebuah gagasan yang menjadi simbol solidariti umat Islam di Malaysia terhadap umat Palestin.

( from http://www.flickr.com/photos/mba83/3838368581/ )

---------------------------------------------------------------------------------


Sampai persoalan kita, KENAPA PALESTIN ? Ya! Kenapa Palestin yang sering menjadi rebutan, bukan negara-negara lain?


Tanah Rahmat

Bagi kedua-dua pihak Islam dan Yahudi, tanah yang didiami oleh Palestin dan Israel sekarang merupakan tanah yang istimewa, yang telah ditentukan oleh Allah sejak ribuan tahun lampau. Bagi umat Islam, di tanah inilah terbinanya Masjidil Aqsa, iaitu masjid ketiga paling mulia di dunia ini, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Bagi penganut Yahudi pula, tanah tersebut merupakan 'Tanah Yang Dijanjikan Tuhan'kepada mereka. Di situlah nenek moyang mereka berasal (Bani Israel), dan disitulah kampung halaman mereka. Mereka percaya, di tanah itulah terletaknya Bukit Zion, dan situlah tertanamnya Temple of Solomon, iaitu kuil suci mereka.

Atas kedua-dua sebab inilah, tanah tersebut menjadi rebutan antara Muslim dan Yahudisejak dari dahulu, hinggalah membawa kepada pertumpahan darah sekarang.

Bagaimana dengan Kristian pula? Kristian juga, menganggap tanah tersebut sebagai tanah suci. Di Temple of Nazareth, yang terletak ditanah tersebut, merupakan tempat kelahiran Nabi Isa. Di tanah itulah Nabi Isa menyampaikan ajarannya, dan di tanah itu jugalah Nabi Isa disalib (mengikut kepercayaan Kristian).


Sejarah Awal

Sebenarnya sejarah bani Israel wujud sedari zaman Nabi Ibrahim lagi. Namun, kita susuri sedari kependudukan Bani Israel itu di Mesir, sepertimana yang diutuskan Nabi Musa a.skepada mereka. Kita tahu melalui al-Quran, bahawa Firaun dan tenteranya mengejar Nabi Musa dan kaumnya sehingga ke Laut Merah, di mana ketika itu Nabi Musa menggunakan mukjizatnya membelah dan menyeberangi lautan tersebut.

Setelah itulah Nabi Musa dan kaumnya Bani Israel mendiami tanah Palestin tersebut. Kita boleh baca sendiri dalam al-Quran, betapa kaum ini semakin lama semakin besar kepala, meminta yang pelbagai daripada Nabi Musa dan sebagainya. Kita juga boleh lihat kisah Talut dan Jalut yang berlaku setelah kewafatan Nabi Musa,sebagaimana yang diceritakan dalam al-Quran melalui surah al-Baqarah.

Setelah Talut menawan kembali tanah Palestin daripada kekuasaan Jalut, tampuk pemerintahan Palestin disambung pula oleh Nabi Daud.

Seterusnya disambung oleh Nabi Sulaiman, dengan bala tenteranya dan kegemilangan kerajaannya (termasuk haiwan,jin dan angin). Palestin dimiliki oleh Bani Israel, sehinggalah lebih kurang 60tahun sebelum kelahiran Nabi Isa.Pada tempoh ini, kerajaan Rom menekan kependudukan Bani Israel di tanah Palestin tersebut, sehinggalah akhirnya tanah Palestin dijarah oleh tentera Rom dan kaum Bani Israel diusir keluar lalu tersebarlah kaum Bani Israel, atau dikenali sekarang sebagai Yahudi, ke serata dunia. Sejak itu, tanah Palestin menjadi milik kerajaan Rom.

Sehinggalah setelah kelahiran Nabi Isa, seterusnya kewujudan agama Kristian. Lebih kurang pada tahun 300 Masihi, kerajaan Rom di bawah pemerintahan Raja Constantine yang menjadikan Constantinople sebagai pusat pemerintahan, mengalami Kristianisasi. Sejak dari tempoh tersebut, kerajaan Rom menguasai Palestin.


Kedatangan Islam

Palestin kekal di bawah milik kerajaan Rom sehinggalah kelahiran Nabi kita Muhammad s.a.w. Setelah Rasulullah berjaya menubuhkan empayar Islam, beliau wafat pada 632Masihi.

Empayar Islam semakin berkembang dan Palestin berjaya ditawan dari kerajaan Rom pada tahun 638 Masihi. Maka sedari itulah Palestin menjadi milik Islam, sebagai tanah suci yang ketiga selepas Makkah dan Madinah. Sepanjang tempoh tersebut, kerajaan Rom yang telah menjalani Kristianisasi mengalami pelbagai perubahan daripada sudut struktur pemerintahan. Bangsa-bangsa asal Eropah seperti Vikings, Magyar dan sebagainya dikristiankan, dan pemerintahan dikuasai oleh golongan gereja.

Sejak dari 1000 Masihi,tentera Kristian telah melakukan pelbagai usaha menawan kembali Palestin. Pada tahun 1063, Pope Alexander II memberikan 'fatwa' mengerahkan penganut Kristia nuntuk berjuang mendapatkan kembali Palestin, dan barangsiapa yang berjuang diberikan status kemuliaan dan pengampunan tertinggi. Itulah yang dikenalisebagai Perang Salib (Crusades). Akhirnya pada tahun 1099, tentera Salib berjaya menawan Palestin, dan menguasai tanahsuci tersebut selama hampir 200 tahun.

MenawanSemula

Setelah Palestin ditawan,kerajaan Islam yang sedia ada konflik dalaman pada ketika itu, semakin hilang semangat. Keadaan berlanjutan sehinggalah lahirnya seorang pemimpin agung, yang dikenali sebagai Salahuddin Al Ayyubi. Salahuddin Al Ayyubi, menyatukan masyarakat Arab yang ketika itu berpecah belah akibat perbezaan mazhab dan aliran, seterusnya membawa tentera Islam menyerang kembali Palestin. Akhirnya,pada sekitar tahun 1187, ibu negara Palestin berjaya ditawan, dan pada tahun 1291 kubu terakhir tentera Salib di tanah suci tersebut berjaya dimusnahkan.

Sejaki tulah tanah suci Palestin kekal di bawah pemerintahan Islam dengan aman damai. Malahan, penduduk asal Palestin iaitu Yahudi/Bani Israel dibenarkan pulang kekampung halaman mereka, walaupun masih ramai yang bermastautin di luar.Kerajaan Islam berkembang meluas, hinggalah masuk ke era pemerintahan Turki Uthmaniyyah.

Zaman Turki Uthmaniyyah mengalami kejatuhan sejak dari abad ke-19 lagi. Proses modenisasi semaki nberlaku, dan kebergantungan terhadap kuasa barat semakin wujud. Krisis-krisis dan konflik dalaman melemahkan lagi kekuasaan empayar Turki Uthmaniyyah.Khalifah pada masa tersebut hanyalah pada nama. Empayar Islam semakin lemah, dibawah kekuasaan barat seperti Britain dan Perancis.


Perang Dunia Pertama

Akhirnya, pada tahun 1914,tercetusnya Perang Dunia Pertama. Perang ini terdiri daripada dua kuasa besar; iaitu Pakatan Bertiga Britain-Perancis- Rusia menentang Pakatan Pusat iaitu Jerman dan Austria/Hungar. Setelah perang berterusan,negara-negara lain seperti Amerika Syarikat dan Itali menyertai Pakatan Bertiga, manakala Kerajaan Turki Uthmaniyah pula menyertai Pakatan Pusat.

Berada di bawah Pakatan Pusat, kerajaan Turki Uthmaniyyah diserang hebat oleh Pakatan BertigaBritain-Perancis- Russia. Kerajaan Islam Timur diserang dan ditawan oleh Britain. Kerajaan Islam Barat yang menjangkau hingga ke Algeria dan Sudan manakala negara-negara utara Afrika dikuasai oleh Perancis. Kerajaan Islam juga diserang dari utara oleh Rusia, menyaksikan Rusia menawan kawasan utara kerajaan Islam. Perlu diberi perhatian bahawa pada ketika ini, masih belum wujud negara bangsa dan kerajaan Islam disatukan di bawah satu pemerintahan khalifah, manakala setiap kawasan pula ditadbir oleh gabenor masing-masing.

Perpecahan Negara Arab

Pada ketika tempoh inilah, kerajaan Turki Uthmaniyyah mengalami konflik yang semakin hebat. Britain melalui perisiknya yang dikenali sebagai Lawrenceof Arabia, menyuburkan semangat nasionalisme di negara-negara Arab. Pejuang kebangsaan/nasional isme Arab pula menyerang kerajaan Turki Uthmaniyyah.Pemerintah Arab ketika itu, Emir Faisal I, berpaling tadah dan memihak kepada Britain. Sejak itulah kerajaan Arab menjadi tali barut Britain. Pada tahun1915, Britain mula menduduki kawasan Iraq. Akhirnya pada 1917, Britain menduduki semula kawasan Palestin.

Tentera Britain, diketuai General Allenby,memasuki Palestin pada 9 Disember 1917 lalu memberi ucapan, "Hari ini, Perang Salib sudah berakhir".

Pada 1917, Britain mengisytiharkan Deklarasi Balfour, iaitu perjanjian antara kerajaan Britain dengan ketua persatuan Yahudi Britain ketika itu, yang mana antaranya menjanjikan tanah Palestin kepada Yahudi. Penempatan Yahudi di Palestin meningkat, dari 50,000 penduduk sebelum itu kepada mencecah setengah juta penduduk, manakala penduduk Islam Palestin ketika itu hampir mencecah 1.4 juta.

Wakil daripada Yahudi ketika Deklarasi tersebut merupakan seorang Yahudi bernama Chaim Weizzmann.Weizzman juga merupakan seorang saintis, malahan saintis pertama yangmenghasilkan bahan kimia acetone,seterusnya acetone digunakan sebagai cordite, iaitu sejenis bahan letupa nyang menyumbang besar kepada kejayaan Britain dalam perang tersebut. Weizzman mendesak Setiausaha Luar Britain ketika itu, Arthur Balfour, supaya diadakan Deklarasi tersebut.

Dek terhutang budi ke atas sumbangan Weizzman, kerajaan Britain bersetuju. Pada mulanya, Britain menawarkan tanah di Uganda kepada Weizmann, namun Weizmann menolak dan mahukan Palestin. Dikatakan, Weizmann bertanya kepada Balfour:

"Encik Balfour, katakanlah saya menawarkan Paris dan London kepada encik, yang mana satukah yang encik mahukan?"

"Tetapi, kami sememangnya sudah memiliki London!"

"Betul itu, tetapi ketika London masih lagi sebuah kawasan paya, kami telah pun memiliki tanah Palestin!"

Akhirnya, British membenarkan kaum Yahudi berhijrah ke tanah Palestin. Pada tahun 1919, EmirFaisal I ketika itu pula menandatangani perjanjian antara beliau dengan Chaim Weizzmann, menyatakan sokongan sepenuhnya beliau dan kerajaan Arab kepada Deklarasi Balfour.

Pada tahun 1919, berakhirnya Perang Dunia Pertama.Kerajaan Islam Turki Uthmaniyyah menerima tamparan hebat setelah kehilangan kawasan-kawasannya yang luas, termasuklah Palestin. British dan Perancis mula menjalankan kolonisasi di tanah-tanah jajahannya. Bertitik tolak daripada situ wujudlah negara bangsa, apabila sempadan-sempadan digariskan memisahkan sempadan agama.


KejatuhanTurki Uthmaniyyah

Pada tahun 1918, tentera kolonial Britain menduduki pusat pemerintahan Turki Uthmaniyyah, iaitu Istanbul.

Pada tahun 1922, setelah tamat Perang Dunia Pertama, sebuah Persidangan Lausanne diadakan, yang antaranya mempunyai beberapa tuntutan seperti sistem khalifah ditamatkan, khalifah mestilah dibuang negeri, harta khalifah dirampas, dan kerajaan turki baru akan ditubuhkan atas dasar sekular.Ya, persidangan tersebut menjanjikan kemerdekaan ke atas negara Turki.

Seorang ahli Parlimen Turki pernah bertanya kepada Lord Curzon, ketua perunding pihak pakatan ketika itu,

"Kenapa hanya Turki dimerdekakan, sedangkan negara-negara Arab yang lain masih di bawah pemerintahan kolonial?"

Lord Curzon menjawab,"Hakikatnya Turki telah dimusnahkan dan tidak akan bangkit lagi, kerana kita telah menghancurkan kekuatannya - Khalifah dan Islam".

Dalangnya utamanya, Mustafa Kamal Attartuk. Dia mengeluarkan ugutan ke atas kabinet Turki ketika itu, lalu merombak parlimen sedia ada yang tidak bersetuju dengan persidangan tersebut. Parlimen kedua yang ditubuhkan juga tidak bersetuju dengan persidangan tersebut. Akhirnya, Mustafa Kamal Attartuk mengadakan konspirasi politik lalu merampas tampuk pemerintahan. 3 Mac 1924, kerajaan khalifah secara rasminya ditamatkan. Pada pagi hari tersebut juga, khalifah terakhir, Khalifah Abdu lMejid II, diusir keluar dan dibuang negeri. Mustafa Kamal Attartuk mengambil mengambil takhta, dan proses pengsekularan bermula.

Holocaust

Keadaan berterusan,sehinggalah naiknya seorang pemerintah Jerman ketika itu, iaitu Adolf Hitler.Ketika tercetusnya perang dunia kedua oleh beberapa sebab, Hitler melaksanakanpelan pemusnahan kaum yang dikenali sebagai ActionT4. Pelan ini merencanakan pembunuhan Euthanasia beramai-ramai keatas golongan tertentu, majoritinya Yahudi. Setelah tamat Perang Dunia Kedua, dianggarkan hampir seramai 6 juta Yahudi di seluruh Eropah mati dibunuh. Setelah mengalami kerugian yang besar, Britain berundur dari Palestin dan tanah-tanah jajahannya yang lain pada 1948.

Penglibatan Amerika Syarikat

Amerika Syarikat, selaku kuasa besar dunia setelah Perang Dunia Kedua, memainkan peranan penting dalam penubuhan negara Israel. Pada asalnya, Israel tidaklah wujud sebagai sebuah negara yang hakiki. Setelah Holocaust yang dilakukan oleh Hitler tamat, jumlah penduduk Yahudi yang ada adalah sedikit, serta mereka hidup dalam kesusahan danketakutan. Pada ketika itulah, Persatuan Yahudi Amerika mengutuskan tuntutan kepada Presiden Amerika Syarikat ketika itu, Harry Truman. Pada November 1947,tuntutan tersebut dibawa ke persidangan Persatuan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) lalu pemisahan Palestin dideklarasikan. Pada 16 May 1948, kerajaan sementara Israel ditubuhkan di Palestin, dengan sokongan dari PBB. Presiden Harry Truman menyokong sepenuhnya penubuhan Israel, maka wujudlah penempatan Israel di tanah Palestin sehingga kini. Presiden Israel yang pertama ialah Chaim Weizmann.

Palestin Sekarang

Sedari peristiwa Holocaust,ramai Yahudi berhijrah ke Amerika atas dasar terbuka negara tersebut terhada pmereka, serta ramai juga yang pulang ke tanah air di Israel. Yahudi di Amerikad iterima dengan tangan terbuka, bantuan dan pekerjaan diberikan kepada mereka atas dasar belas kasihan akibat Holocaust tersebut. Dari situlah, Yahudi di Amerika berkembang dan memegang tampuk ekonomi dan pentadbiran Amerika. Amerika, selaku kuasa besar dunia setelah Perang Dunia Kedua, memberikan sokongan tanpa putus-putus kepada negara Israel, yang didirikan di atas tanah Palestin yang dirampas secara haram.

Sehingga kini, Israe lterus-terusan menyerang Palestin dalam usaha meluaskan sempadannya. Palestin pula berjihad, dalam usaha menawan kembali Masjidil Aqsa. Sejak kerajaan khalifah Islam tumbang, tiada sesiapa lagi yang mahu menyokong Palestin. Negara-negara Islam yang lain tunduk takut dan akur kepada Amerika.

  • Sampai bila keadaan ini akan berakhir? Hanya dua; sama ada Palestin akan terus dihapuskan dan Masjidil Aqsa dimusnahkan dalam usaha mereka mencari Temple of Solomon, ataupun tertegaknya kembali kerajaan khalifah Islam yang menyokong perjuangan Palestin.

Di manakah kita? Kita boleh berdiam diri tidak berbuat apa-apa, sekaligus menjadikan kesudahan yang pertamatadi sebagai realiti.

Ataupun, kita boleh berusaha melakukan sedaya upaya menyokong perjuangan Palestin, yang membawa kepada kesudahan yang kedua.

Fikir-fikirkan. 

  • "Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan redha kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikut agama mereka. Katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah" (al-Quran, surah Al-Baqarah: 120)

Wallahua'lam.

Friday, May 29, 2009

Mengenang 29 Mei

Assalamu'alaikum wbt..

Mengenang 29 Mei.. Ada apa dengan 29 Mei? Tarikh apa tu..?

Ia tarikh Sultan Muhammad al-Fateh berjaya menakluk Kota Constantinople (kini Istanbul) pada 29 Mei 1453 selepas penantian 800 tahun sejak ia disabdakan Nabi s.a.w ketika Baginda menggali parit Khandaq.
"Constantinople akan jatuh ke tangan tentera Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, tenteranya adalah sebaik-baik tentera." (HR Imam Ahmad)
Mengenang tarikh kemenangan itu, bukanlah saya mahu menulis/copy paste :D lagi tentang biografi al-Fateh yang sudah sangat banyak dikongsikan di laman2 lain.. tetapi saya mahu berkongsi satu artikel yang cukup menarik pada saya, yang saya kutip daripada one of my must-visit blogs entitled 'Read, You'll Conquer The World'.

Ia tentang cara 'brainstorming' Muhammad al-Fateh dalam misi beliau untuk menakluk Contanstinople. Siapa yang mengetahui sejarah beliau, pasti mengagumi kehebatan Muhammad al-Fateh, anak muda yang berjaya menawan Kota Constantinople seawal usia 21 tahun!
Sebelum itu, ni ada sedikit petikan tentang peribadi beliau untuk menggambarkan kekuatan tarbiyah imaniyah Muhammad al-Fateh:


Pada kali pertama solat Jumaat hendak didirikan di dalam Kota Constantinapole yang baru sahaja dibebaskan, timbul pertanyaan siapa yang layak menjadi imam solat Jumaat yang pertama itu.

Sultan Muhammad memerintahkan kesemua tenteranya termasuk dirinya berdiri dan diikuti pertanyaan: "Siapa di antara kita sejak baligh hingga sekarang pernah meninggalkan solat fardhu walau sekali sila duduk!". Tiada seorang pun yang duduk, kerana tidak seorang pun di antara mereka pernah meninggalkan solat fardhu.

Pertanyaan seterusnya, “Siapa di antara kita yang sejak baligh hingga kini pernah meninggalkan solat sunat rawatib sila duduk!”. Sebahagian daripada tenteranya duduk.

Kemudian baginda bertitah, "Siapa di antara kamu sejak baligh hingga ke saat ini pernah meninggalkan solat tahajjud walaupun satu malam, sila duduk!".

Kali ini semuanya duduk, kecuali baginda sendiri sahaja yang tetap berdiri! Subhaanallah!
Baginda tidak pernah meninggalkan solat fardhu, Solat Sunat Rawatib dan Solat Tahajud sejak baligh. Tepatlah janji Rasulullah s.a.w bahawa Constantinople akan jatuh kepada tentera Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, tenteranya adalah sebaik-baik tentera. Dan kota ini kemudian bertukar nama kepada Istanbul.

***********************************************************************************************

- Untuk lebih merasai sejarah ini, tontonlah animasi filem "The Conquest Of Constantinople". Sebuah animasi yang mengisahkan perjalanan hidup Sultan Muhammad al-Fateh dari awal remajanya sehingga baginda menakluk Constantinople.
-Boleh cari dvdnya, atau download saja dari youtube atau ziarah ke sini.

Yang belom tonton.. tengok jangan tak tengok! :)

***********************************************************************************************

Ok..ni dia perkongsian artikel menarik daripada Ustaz Syaari: 'destroy the barriers, nothing is impossible- 'brainstorming' Sultan Muhammad al-Fateh..,

VISI
Melunaskan sabda Nabi

MISI
Menawan Konstantinople dengan penguasaan Syariatullah dan Sunnatullah (sains ketenteraan)

HALANGAN
Rantai besi gergasi sebesar pemeluk menghalang kemasukan 80 buah kapal al-Fateh ke Tanjung Emas



IDEA (BRAINSTORM)


Idea pertama
Mengebom penjaga rantai besi gergasi dengan meriam ciptaan saintis Konstantinople, Urban.

Misi pertama
GAGAL. Penjaga rantai besi berada di dalam bukit batu yang tidak mampu diletupkan meriam al-Fateh

Idea kedua

Memutuskan rantai besi dengan gergaji ciptaan saintis Konstantinople, Urban
.
Misi kedua GAGAL. Rantai besi berada jauh di dalam air. 30 tentera al-Fateh syahid berkubur di dalam lautan kerana terbunuh dalam pertempuran akibat tentera Rom berjaya mengesan dengan loceng pada rantai besi apabila usaha tentera Islam menaikkan rantai ke darat.

Idea ketiga
Idea al-Fateh semakin gila. Rempuh rantai gergasi itu dengan 3 buah kapal sekaligus, lengkapkan kapal dengan kayu tebal dan tampalan besi kerana rantai gergasi telah diikat dengan ranjau besi, bila dilanggar, boleh membocor dan memecahkan kapal.


Misi ketiga GAGAL. Kapal-kapal al-Fateh dirempuh dan diserang oleh puluhan kapal perang Rome yang dihantar oleh Pope.


Idea keempat.

Al-Fateh tidak berputus asa. Kali ini, idea al-Fateh semakin pelik. 70 buah kapal Usmaniah mesti dipindahkan dari Selat Bosphorus ke Tanjung Emas dalam masa hanya 1 malam melalui bukit dengan jarak lebih 3 batu !!!


Idea keempat al-Fateh yang gila itu akhirnya BERJAYA.
Visi dan Misi Al-Fateh akhirnya berjaya dilunaskan selepas penantian 800 tahun sejak ia disabdakan Nabi. Bahkan, diriwayatkan Al-Fateh melihat Abu Ayyub Al-Ansari (sahabat yang melakukan percubaan pertama membebaskan Konstantinople) dalam mimpinya malu dan segan dengan kejayaan Muhammad al-Fateh.


Walaupun idea itu asalnya dilihat gila dan tidak waras oleh tentera Muhammad al-Fateh sehingga al-Fateh sendiri hampir-hampir berputus asa selepas 53 hari kepungan dilakukan ke atas kubu Byzantium itu, namun itulah cara berfikir Muhammad al-Fateh apabila berdepan dengan barriers peperangan dan lebih lagi barriers pemikiran. Al-Fateh akhirnya membuktikan bahawa "nothing is imposibble" apabila kita berada pada tahap keyakinan dan kejelasan kepada suatu visi (hadis Nabi tentang Constantinople) dengan tahap yang luar biasa.

Sesungguhnya cerita al-Fateh bukan tahyul sebuah kisah panglipurlara, atau kartun hulubalang dan pahlawan yang penuh kedustaan, atau sejarah yang sarat dengan keserabutan fakta yang tidak sahih. Ia adalah "the universal prove" yang tidak boleh disanggah oleh mana-mana manusia yang waras yang mengkaji peristiwa besar ini. Apa yang berlaku bukan kerana Al-Fateh mendapat "miracle" dari Tuhan, tetapi kerana memanfaatkan "miracle" yang Tuhan berikan dalam otak dan akalnya.


“Tidaklah kami pernah melihat ataupun mendengar hal ajaib ini. Muhammad al-Fateh telah menukar darat menjadi lautan, melayarkan kapalnya di puncak gunung dan bukannya di ombak lautan. Sesungguhnya Muhammad al-Fateh dengan usahanya telah mengatasi Maharaja Dunia Alexander The Great !!!
” - Ahli Sejarah Byzantine -


"Pencapaian-pencapaian terbesar penuh inspirasi dalam sejarah manusia bukanlah satu cerita mengenai pencapaian individu, tetapi ianya adalah cerita tentang kuasa luarbiasa sebuah pasukan yang bersatu, berbakat dan bersiap sedia yang sentiasa komited dengan setianya kepada satu yang lain, juga kepada wawasan bersama mereka untuk ke penghujungnya. " - Stephen R. Covey, Tabiat ke 8, Daripada Keberkesanan Kepada Keagungan.

***********************************************************************************************
Some articles recommended for further readings related to this entry:

~* Constantinople, Islambol, & Istanbul
~* Muhammad al-Fateh: Bagaimana baginda terbentuk
~* Sultan Muhammad al-Fateh dan pembukaan Istanbul
~* Mencari Kemenangan Dengan Acuan Allah
~* Perginya mendung hitam oleh sebuah kebangkitan Islam


Lain-lain web, boleh tanya big bosS G0Ooogle~ :D

***********************************************************************************************
- Masa agak semput ni nak menulis...ringkas je apa yang muncul di kepala...
- Keperluan critical thinking dalam brainstorming >> destroy the barriers, nothing is impossible, biiznillah.
- Sabda Nabi s.a.w bahawa kota Rom itu akan jatuh ke tangan Islam tidak akan berlaku tanpa usaha gigih daripada Sultan al-Fateh dan tentera2 baginda. Sungguh, janji Allah itu berlaku pada yang memegang Sunnatullah dan Syariatullah. (pesan buat diri sendiri). [dengar huraian best dalam ceramah ustaz Hasrizal pasal hukum yang dua ni~]
- Kagum pada peribadi Muhammad Al-Fateh yang menjadi seorang negarawan ulung dan panglima tentera agung yang memimpin sendiri 25 kempen peperangan di usia belasan tahun!
- Kagum juga pada tarbiyah imaniyah dan latihan kempimpinan baginda sejak dari kecil...Subhanallah..
Al Mujahid As Syeikh Mustafa Masyhur pernah menyebut;
"Tarbiyah bukan segala-galanya tetapi segala-galanya hanya dapat diraih dengan Tarbiyah."

- Bila teringat tentang Muhammad al-Fateh, semangat untuk Islam itu pasti membara dalam setiap orang yang mahu Islam ditegakkan di bumi Allah ini...tapi apa yang lebih penting daripada semangat itu ialah kesedaran, kefahaman, dan penghayatan terhadap semangat juang itu.. kerana itulah yang akan memberi 'kuasa' untuk menjana 'kemahuan' kita untuk bergerak ke arah yang lebih baik dari semalam dan hari ini, dan untuk bergerak dalam perjuangan itu sendiri. [pesan buat diri]. Mampu tapi kalau tak mahu...tak ke mana2 jugak, kan. Wallahua'lam. [saya..tak mampu lagi...]
- Pemuda hari ini bagaimana?
- Walaupun saya bukan pemuda, tetapi tetap malu sendiri pada al-Fateh...di usia sebegini baginda sudah menjadi negarawan dan pahlawan agung, tapi diri ini baru berenang ke daratan setelah lemas di dasar lautan dunia yang melalaikan diri... Ampunan-Mu kudamba, Allah..


Wassalam.

~ Kewajipan lebih banyak dari masa yang ada..

Monday, April 27, 2009

Siapa Aku


(Sebuah Puisi Biografi Syeikh Ahmad Yasin, 1938-2004)
beliau dibunuh oleh rejim zionis melalui tembakan dari helikopter.


Lahirku di Kampung Al-Jaurah,

Selatan Tebing Gaza, 1938 Masihiah,
Tercetus perang 1948 familiku berpindah,
Mengharung kaki menuju Ghazzah. (Gaza)

Tika asyik beriadah bersama teman,
Malang menimpa, aku terhumban,
Lumpuh seluruh badan,
Namun kutekad kekuatan,
Lumpuhku tidak bisa menghalang pergerakan,
Minda, fikiran, tadbir jua amalan...

Kutamatkan pengajian sekolah,
Kuteruskan ke Universiti Ain Syams, padah,
Setahun berlalu dan aku terpaksa berhenti,
Hati yang terhiris itulah,
Yang kubawa ke Mesir gagah,
Kukenal Ikhwan, sertai jamaah.

Di Palestin, akulah guru, mengajar tatatertib,
Berkhutbah di masjid, akulah khatib,
Akulah pengasas Majma' Islami,
Pada 70-an tekad bersemi.

1983, aku ditangkap dituduh,
Pengasas Majd Mujahidin pembunuh,
13 tahun penjara, mahkamah menyuruh,
Namun terbebas selepas bulan kesepuluh.

Kuasaskan lagi gerakan HAMAS,
Gerakan Penentangan Islamiah, kemas,
1987, HAMAS berdiri tegas!

Sekali lagi, ditangkap askar Yahudi,
Dihukum penjara seumur abadi,
Ditambah 15 tahun lagi,
Kerana mengasas HAMAS menggempa Yahudi!

Makin hari, kumakin lemah, di penjara,
Pandangan kananku hilang mutiara,
Mata kiriku kabur, terseksa didera,
Penyakitku kronik, dihantar ke Hospital Penjara.

Subuh 1 Oktober 1997 barakah,
Aku dibebas dengan janji payah,
Antara Jordan & Israel laknatullah,
Selepas serangan Khalid Masy'al tergagal, musnah.

Kusenyum, kulihat
Intifadah Aqsa, bangkitnya ummat,
Menentang, melawan Zionis penjajah laknat,
Hingga terbunuh jua tercedera berat.

Pagi, Malam Isnin aku bersolat sendiri,
Munajatku mohon ke hadrat Ilahi,
Agar ganjaran Syahid diberi di sisi,
Dan kuniat puasa di pagi hari.

Masjid, 22 Mac 2004 - Fajarnya,
Usai solat Subuh, tiada lama hanya,
Tika berjalan pulang, aduh sakitnya,
Tiada rasa nyeri, pulanglah,
Pulanglah ke hadrat Tuhanku, Allah,
Haruman syurgawi, rohpun terbanglah,
Duniaku, pisahlah,
Nyata kerananya dan kerana-Nya aku lelah...

Akulah Syeikh Ahmad Ismail Yasin!
Siapa kamu?
Apa yang kamu telah sumbangkan untuk agama Allah?


3 April 2004,
Hotel Fatamorgana,
Sweileh, Amman.

**********************************************************************************************

~ Mungkin ada yang pernah membacanya sebelum ini. Sekadar mengimbau kembali biografi dan secebis rentetan perjuangan beliau Syeikh Ahmad Yassin..walaupun telah separuh dekad pergi menemui-Nya, namun semangat perjuangan beliau tidak akan terpadam.. Moga Allah merahmati beliau dan menempatkan beliau di taman abadi sana. Ameen.
~ Moga lebih ramai 'Syeikh Ahmad Yassin' dilahirkan.
~ Sering tertanya sendiri apakah yang telah disumbangkan untuk agama Allah selama dilahirkan ke alam ini.
~ Moga kita antara generasi penerus perjuangan beliau..dalam lapangan kita sendiri..insyaAllah.

"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat berjaga-jaga.” [QS at-Taubah 9: 122]



Allahu'alam.