Showing posts with label Heart Speaks. Show all posts
Showing posts with label Heart Speaks. Show all posts

Wednesday, April 4, 2012

Welcome to the White Coat World~

Assalamualaikum,


Finally after months of waiting for the official offer letter from SPA and MMC, and after have went through the tight schedule during the 5 days of induction, and also after 3 days of waiting to meet our Hospital Director to introduce ourselves as new housemen posted in the hospital, tomorrow is the day that we will enter the white coat world. I'm welcoming myself..huhu. 


Nine of us (the new HO's), we were divided into just 3 departments since these were the only department that still have a few vacancies.. so the three departments are Medical, Pediatrics, and Orthopedics.
Me and the other two friends (glad that one of them is one of my good friends from UNHAS) were selected to be in Orthopedics. So we will start our tagging thing tomorrow, from 7am to 10pm! For 2 weeks summore! huhu. It's pretty scary actually since I've left my medical books and stuffs for almost half year, but what to do, life must go on.. hehe.


By holding on to the following motivational words give me strength to enter the  lifeless life as people said.. for the rest of my life...insyaallah2..
'You don't have to be great to start, but you have to start to be great.'
And insyaAllah too, I'll bear in mind, my beloved naqibah's reminder: "..Never quit!! Yes life will be tough but you will feel the sweet fruit of it later." 


And above all, I will remember the Almighty promise; 
"And when someone puts all his trust in Allah, He will be enough for him." (at-Talaq 65:3

                                   

Rabbi yassir walaa tu'assir ya Allah...


Saturday, May 21, 2011

Turn back to move forward

Yesterday, I turned back and realized that I've been putting this blog aside for so long and I'm deeply sorry for that, truly truly sorry. Sorry to my own self that I did't capture what I've went through in the time of silence. A silent blog doesn't mean a silent life that I'm currently having. In fact, not even close. Numerous things happened around me one after another that to be able to sit down and think of a line or two to put up on this blog - they all had seemed impossible. But I wish to write the remarkable moments later on. Oh how I really wish I could manage my time for that. I have to admit that deep down I'm actually wrecked inside out. I'm just another person, another girl with brittle heart and inexpensive tears just like any other ordinary human being who would have given up without His support.

Uhh well, to let you know that the same lame excuse I use for the long leaving is 'busy'! But in fact, was busying facebooking..! Oh, how much I've wasted my precious time and life on that. Hm believe me or not.. Actually I'm always thinking of deactivating my fb account..but ironically every time I really want to act on it, I came across somethings that are beneficial and useful for me, for my knowledge.. be it the motivational/informative status update by my friends, their birthdays, or the links, notes, and videos that they shared. And it somehow has diminished my decision to quit facebook. Now I want to control my time for facebooking.. and start to jot down my experience along the journey on this beautiful world of His. Know what? I even do set a new 'motto' for me -"less facebooking, more blogging". I surprise myself for things I've taken for granted. Oh Allah, please forgive me and grant me the wisdom to use this valuable time wisely. Ameen.

Just to share Wardina's tweet:
I just want the strength for me to use my "time" wisely with Allah in my heart constantly... Ameen. That's my wish for all of you too... Subhanallah
Ameen. Oh, Wardina's words are sooo sweet, always. As sweet as her :)


And, I'd love to remind my own self of Surah al-Mukminun, ayat 1-3:
Successful indeed are the believers [1]
Who are humble in their prayers [2]
And who keep aloof from what is vain [3]


Astaghfirullah..Ighfirly ya Rabbi.

The End

Thursday, May 12, 2011

My big love


Seorang kawan post video 'Di Pondok Kecil (Ae Man Feat Bazli UNIC)' di facebook. Lagu masa tadika di taski al-hilal dulu...

Sedih je lagu ni,..jadi ingat ayah, ma kat rumah.
Tiada apa yang aku minta ya Allah.. yang utama sekarang ialah doaku dan harapanku supaya aku sempat berjasa kepada kedua ibubapaku ketika hayat mereka.. Takkan terbalas egala jasa mereka mulai dari dalam perut ma lagi, sampai setua ini. Sungguh banyak pengorbanan ayah.. yang paling tak dapat dilupakan masa nak pergi interview MARA untuk biasiswa tajaan belajar di luar negara setelah SPM keluar tahun 2003 dulu..

Petang tadi pula masa tengah bawa motor, tiba-tiba ternyanyi lagu dari Aeman, lagu ini, antaranya
"Terima kasih ibu, terima kasih duhai ayah..
Salam sayang ayah dan ibu
Mendidikku tak pernah jemu
Halalkanlah makan minumku
Maafkanlah salah silapku
Tanpa maaf dan juga restu
Hidupku jadi tak menentu..

Tiada yang lebih bernilai,
Dari pengorbanan yang suci itu
Tak terdaya aku membalasnya
Moga kujadi anak yang bertaqwa."
Allah,...takkan mampu aku membalas jasa2 mereka.... mau jadi anak yang baik untuk ma ayah.. tapi dunia memang penuh pancaroba. maafkan ngah,, ma ayah. kalau tak menjadi anak yg baik. semoga teman-teman berani menegur dan mengingatkan diri ini ketika lalai.. aku hanya manusia biasa..
Ya Allah, pintaku jangan Kau hukum ibubapaku atas segala dosa-dosaku.
Ya Allah, hanya padaMu aku meminta, benar-benar aku berharap agar aku dapat berjasa kepada ibubapaku sementara mereka masih ada. Berikanlah aku kesempatan untuk membalasnya...sungguh aku amat mencintai mereka.

pesanan buat diri, belajar bersungguh-sungguh!

Tuesday, April 26, 2011

Catatan Semangat Buat Diri

Assalamualaikum w.b.t

Lama sungguh, sungguh lama tak jenguk rumah sendiri.. 6 bulan...setengah tahun tu! Hm macam-macam terjadi dalam kehidupan koas ni. Semakin lama, semakin dekat nak habis, semakin kurang pula semangat. Dan sendirilah mencari semangat yang hilang..

Bila penat, tak ikhlas dan malas pun datang. Tertanya diri sendiri balik kenapa nak jadi doktor? Doktor takde life. Penat..etc. Hm memanggg penattt kalau tak ikhlas, memang berat kalau tak minat.

Perlu mencari semangat balik. Saya fikir, betapa ramai kawan-kawan dulu yang nak jadi doktor. Nak ambil perubatan. Tapi Allah tak izinkan. Aku ni, banyak yang Allah dah bantu. Terlalu banyak.. walaupun ada ranjaunya, tapi alhamdulillah Allah permudahkan jalan ini. Walaupun banyak yang Dia uji, tapi nikmat yang Dia bagi lebih banyak tak terkira..sangat banyak...

Saat rasa tak ikhlas..saya fikir balik, ingatkan semula kepada diri 'kenapa aku nak jadi doktor?' Saya memang minat tentang sains, kesihatan, Islam.. tapi kenapa tak semangat belajar...kenapa cepat putus asa bila diuji sedikit??

Sekarang saya dah jumpa sesuatu yang menaikkan semangat saya belajar di sini dan belajar medik. Dalam kekecewaan datang ke sini, yang tak dinafikan masih ada sisa kecewa kemarin, saya menemui sesuatu yang berharga buat saya di sini. Alhamdulillah, ia mutiara ilmu buat
saya.. dan telah menambah impian saya suatu hari nanti. Saya menemui pengubatan cara Islam.. ya walaupun sumbernya datang dari Malaysia, tetapi saya tidak mendapatnya di sana. Saya mendapatnya di sini. Dan bak kata teman baik saya, ilmu Allah itu ada di mana-mana. Jangan sedih datang ke Indonesia. Alhamdulillah, saya rasa hikmahnya kini.

Memikirkan cita-cita, impian dan masa depan, membuat saya jadi semangat. Hanya saja perlu istiqamah..sebab semangat ni kadang naik turun. Bila turun, bukan senang nak naik balik..

Impian dan cita-cita nak ada klinik rawatan Islam sendiri suatu hari! hoho.Bi iznillah! Saya tahu, impian boleh jadi angan-angan kalau tak usaha. Dan Allah takkan mengubah nasib sesuatu kaum melainkan dia sendiri yang mengubahnya.

Semangat naik bila tengok orang yang tak belajar medik pun belajar perawatan cara Islam ni. Jadi, diri sendiri yang nak jadi doktor ni harus lebih menguasai... doktorlah yang harus perjuangkan ilmu Islam ni..sebab Islam itu selari dengan Sains. Doktor harus tunjukkan bahawa perubatan Islam bukanlah perubatan alternatif. Teringat kata-kata ustazah saya, "Nabi junjungan kita Rasulullah s.a.w bukan sahaja seorang Rasul, malah dialah doktor kita, doktor utama seluruh dunia." Sebab, banyak teknik pengubatan yang Rasulullah s.a.w amalkan dahulu, hari ini terbukti kebenarannya dengan Sains.

Nanti saya nak cerita pasal buku "Rasulullah is My Doctor". InsyaAllah..


Friday, September 10, 2010

Salam lebaran

Hari ni 1 Syawal 1431H. Menyambut lebaran kali ini di Makassar saja. Memang tidak terasa seperti mahu raya. Pertama, mungkin sebab 'dah besar', sedih meninggalkan Ramadhan itu lebih terasa dan sudah tidak semangat macam anak-anak yang sangat suka raya..dan kedua, sebab raya di perantauan..jauuhhh dari keluarga dan sanak saudara. Sayu juga hati di malam dan pagi Syawal.. teringat keluarga tersayang terutama mak dan ayah.. Kata orang, baru saja balik di akhir Sya'ban dan sempat puasa beberapa hari di awal Ramadhan, saya tidak perlu rindu lagi keluarga.. Tapi tidak, sebab pulang hari tu lah, rasa rindu bertambah-tambah..sebab balik hari tu dapat tahu perkembangan kesihatan ma, ayah dan perkembangan keluarga..

Ma, ayah.. walaupun jauh tapi tetap rinduu..nak balik :'(
Boleh saja nak balik, sebab department Public Health ada je cuti. Cuma kerja research belum selesai dan tiket kalau nak beli tergesa-gesa, mahalnya minta ampun.. dan ada urusan imegresen juga..
Demi tidak mahu posting saya di department ini di 'extend' kan, saya lebih rela tidak balik.Daripada kena extend di sini, lebih baik extend di Surgery ke, Obgyn ke... dapatlah tambah skill sikit..
Apapun, sebenarnya demi mak ayah juga saya tidak balik.. Saya tidak mahu berlama-lama di bumi Makassar ni. Mahu cepat grad, cepat balik dan tinggal dengan keluarga..
Di Makassar ni pun bukannya bersuka ria datang saja-saja. Datang untuk menuntu ilmu. Adat menuntut ilmu, ujian itu untuk menambah ilmu dan pengalaman. Saya kuatkan semangat dan cekalkan diri! InsyaAllah, saya percaya janji Allah bahawa selepas setiap kesusahan itu, ada kemudahan.

Salam aidilfitri buat yang mengenali diri..
Dari lubuk hati yang ikhlas, kemaafan di minta. Insan biasa tak lepas dari silap dan salah. Moga yang silap dan salah itu musnah. :)
Dan bermaafan itu lebih mulia.. Lupakanlah sengketa lama.
Selamat hari raya! Maaf zahir dan batin ye! =)



p/s: Berketawa ria di hari raya, teringat anak yatim, fakir miskin dan saudara seagama di bumi Palestin sana.. bagaimana perasaan mereka di hari raya. Kita hanya sedih tak dapat balik beraya bersama keluarga dan sanak saudara, tapi mereka? Allah..alhamdulilah! Terasa besarnya nikmat Syawal yang diberi. Syukur nikmat ini walaupun raya sebagai perantau tak seberapa.


Allahuakbar! Alhamdulillah, walaupun apa adanya, tapi dengan melihat yang 'dibawah' itu lebih menginsafi nikmat yang diberi buat diri sendiri. Astaghfirullah..

Tuesday, September 7, 2010

Kesempitan yang menghimpit


Jiwa sekarang terasa sesak dengan 'kesempitan' yang melanda serasa dari segenap sudut. Terasa berat beban terpikul walaupun jauh dihati tahu ia taklah seberapa, dan tahu DIA tidak akan membebani diluar kemampuan diri ini. Tapi tetap sesak..dengan tanggungjawab yang banyak, terasa semua menghimpit di saat yang kian menyempit ini.


Sesungguhnya diri ini banyak tanggungjawabnya....dan semakin hari terasa ia makin menghimpit. Terasa sangat bersalah, bila mana semua tanggungjawab ini -sebagai hambaNya, sebagai anak, kakak, adik, sebagai pelajar yang 'meminjam' wang rakyat, sebagai 'doktor muda' di sini sekarang- tidak digalas dengan baik. Banyak yang terlewatkan. Banyak yang tidak dilaksanakan, dalam setiap amanah yang dibawa itu. Allah...ini belum lagi ditambah amanah sebagai doktor dan amanah mengurus 'rumah yang bertangga' itu.

Sesungguhnya, segala kerisauan, kebimbangan, dan kesedihan ini, tiadalah tempat yang paling layak untuk saya adukan selain Allah. Seperti doa Nabi Ya'qub a.s, iaitu bapa kepada Nabi Yusuf a.s, adunya ketika bersedih atas apa yang telah menimpa anak kesayangannya, Yusuf,
"Ashku bathii, wa huzni ila Allah." Hanya kepada Allah, aku mengadu kesusahan dan kesedihanku." (QS Yusuf 12, ayat 86).

Allah, hanya Engkau yang memahami segala isi hati ini. Kepada-Mu aku bertawakal, kepadamu aku berserah diri. Bimbinglah aku, berikanlah aku petunjuk dalam setiap perkara yang akan dilakukan, baik dari sekecil-kecil perkara, hingga yang paling besar.
"Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami." (QS al-Kahf 18, ayat 10)

Mengingat peristiwa 2 tahun lalu, iaitu pada 17th May 2008 (masih ingat sebab di catat di buku), waktu berjalan-jalan melihat buku..mata terpandang sebuah buku kecil dan agak nipis, tetapi saya terkejut kerana maksud ayat 86 surah Yusuf itu menjadi judul sebuah buku. Judul yang tertulis 'Kuadukan Segala Gundahku pada-Mu' itu, terus saya ambil, mencari kalimat-kalimat berharga darinya. Tertulis 'kala semua jalan terasa buntu dan setiap kunci terkunci rapat, bergegaslah menuju Rabbmu, tancapkan ketabahan dalam jiwa, berdoa dan solatlah, kerana semua itu adalah pintu menuju kemudahan'. Alhamdulillah, ada juga buku ni. Allah tahu saya perlu dan Dia mempertemukan!


Buku ini memaparkan kisah bagaimana Nabi-nabi dan para sahabat berdepan menghadapi ujian Allah. Sungguh, lebih berat berbanding apa yang saya dan kita lalui. Tetapi kerana dalam dan tingginya keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah, walau seberat manapun diuji, tabah dan sabar menjadi ringan.

Dengan manfaatnya, saya harap semoga buku ini dapat menembus pasaran Malaysia.


Apapun, mengenai setiap ujian yang diberi, ayat ini juga dibiasakan menemani diri:
....Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya..." (QS al-Baqarah, ayat 256)


Semoga diri tabah mengharungi segalanya. Wahai diri, cabaran di dunia ni apalah sangat, di akhirat kelak lagi maha hebat! Allahuakbar. Astaghfirullah. Ighfirly ya Rabbi.

Saturday, September 4, 2010

Serumpun Dua Negara

Assalamualaikum warahmatullah..

Sekarang timbul lagi konflik Malaysia-Indonesia..entah kali yang ke berapa ya. Dari zaman sebelum kemerdekaan sampailah selepas berpuluh-puluh tahun kedua negara merdeka (dua2 merdeka zahir je... tetapi pemikiran masih dijajah Barat!). Misalnya isu TKI (Tenaga Kerja Indonesia), isu pulau Sipadan, blok Ambalat, lagu Negaraku@Terang Bulan, batik, kemudian tarian pendet, tak kurang isu Manohara, dan sekarang pula paling 'panas' - isu yang tercetus di laut perbatasan dua negara. Saya kata paling 'panas' sebab sampai rakyat Indonesia mahu berperang (kononnya). Jalur gemilang kita dibakar. Kedutaan Malaysia di Jakarta diserang dan dilempar najis.... Astaghfirullahal'azim.. Semua ini pada saya gara-gara media mereka yang banyak membuat provokasi terlampau, yang memang akan membangkitkan amarah mereka yang tidak celik minda..percaya bulat-bulat apa yang disiar dan ditulis oleh segala bentuk media mereka.

Ada beberapa cerita yang berlaku dek kerana isu panas ini..Ringkasnya sahaja:

1- Saya ke kantor gubernur untuk mengurus surat izin penelitian (research). Saya memang sudah tidak memakai baju kurung sejak timbul isu ini. Malas. Dari jauh orang sudah tahu saya Malaysian. Jadi ke kantor ini pun saya pakai skirt labuh. Sampai di pejabat yang berkenaan, saya menyerahkan surat dari universiti dan proposal penelitian kepada pegawai di sana. Dia menerima dan membelek-belek proposal saya. Kemudian terus bertanya, "Kamu asal dari mana?"
"Dari Unhas, pak." Sudah tahu maksud soalan tersebut tetapi sengaja saya buat-buat tak faham.
"Tidak, maksudnya dari negara mana...aslinya apa?"
"Oh..saya dari Malaysia, pak." Ringkas je jawab. Dalam hati mula dah gugup.. 'kan kena apa-apa, aku dah la datang sini sorang-sorang.'
"Tidak, kerna namanya saya lihat kayak nama orang Malaysia..."
"Oh.." Mungkin dia sudah biasa dengan nama-nama Malaysia sebab bukanlah sedikit jumlah senior-senior kami yang dah datang ke pejabat ni atas urusan yang sama..

Bicara kami terhenti disitu. Tapi, pada masa yang sama ada seorang wanita usia pertengahan di depan meja pegawai tadi. Dia terus melihat saya selepas tahu saya Malaysian..dilihat pemakaian saya dari atas sampai bawah, lalu bertanya, "Kamu tahu isu bla2.. (apa yang dia sebutkan saya tidak tahu kerana dia menyebut singkatannya, mungkin DPI- Depertemen Perikanan Indonesia - haha, reka!)"
"Hah..? Tidak tahu, bu." Saya mematikan ayat di situ. Tahu, tapi memilih untuk cakap tak tahu untuk tidak memanjangkan perbualan yang boleh 'memanaskan' suasana yang tenang di situ.
Ibu tadi mungkin tidak puas hati dengan saya lalu menyambung, "Orang Indonesia marah sekali sama orang Malaysia.. mahu sweeping katanya.." Suaranya datar, tidak tinggi, dan nadanya pun seperti berjenaka, malah tersenyum lebar.
Saya tak tahu nak cakap apa..untung pegawai tadi tidak menambah apa-apa, dan dia hanya memberitahu bila saya boleh datang semula untuk mengambil surat izin penelitian. Urusan di situ pun selesai. Saya minta diri..cepat-cepat beredar dari situ..
Masih terngiang-ngiang kata-kata ibu tadi. Dalam hatiku 'nak sweeping kitorang.. Indonesian kat Malaysia lagi ramaiii...huh'

*****
2- Saya mahu ke central (tempat shopping, hehe) dengan kawan. Singgah sebentar di ATM Bank Niaga sebab kawan nak withdraw duit dulu. Saya tunggu di atas motor sahaja. Ada satpam (security guard) yang saya agak-agak macam kenal je..tapi takut tersalah orang, saya tidak tegur. Tapi dia yang duduk tidak terlalu jauh dari saya, telah sedar saya merenungnya dari tadi, lalu mendekati saya dan menyapa dulu, "Kenapaki, panas ya?" Sebab saya menutup muka dengan cermin helmet.
"Iye..panas sekali pak. Eh, bukan bapak bertugas di Karebosi kah?" Saya mengambil peluang untuk memastikan di mana sebenarnya saya pernah melihat bapak ini.
"Iye', di Karebosi, tapi sekarang di sini sebentar.. orang atasan mahunya saya di sini.. Kerna lagi 'panas' kan suasana sekarang..Mereka mahu saya menjaga sekitar sini."
Saya mengerti maksud 'panas' itu. Tidak lain tidak bukan mengenai isu konflik terkini dua negara itulah.
"Oooo..." Saya tak tahu nak cakap apa.
"Iya..katanya mahu ada demo di sini."
"Hah, iyakah pak? Mahu demo?"
"Iya..katanya sih. Kamu di kampus, baik-baik ji? Tidak ada senior-senior atau doktor yang 'begitu-begitu'?"
"Saya sudah koas (clinical year), pak. Tidak ada ji yang 'begitu-begitu'.. Baik-baik ji setakat ini, pak. Ada ji dokter yang mengerti, dia bilang, 'kalian datang ke sini kan mahu belajar, yang masalahnya itukan antara pemerintah..' "
"Oohh..iya, untuk belajar ji. Tapi kenapa harus ada masalah kayak ini ya..?"
"Itulah pak, seharusnya tidak begini.. Bila begini, Inggris (Barat) saja yang ketawa.. mereka kan suka lihat kita berpecah, toh." Saya tidak tahu mahu merespon apa, sebab waktu itu saya tidak tahu lagi kisah sebenarnya, full-story nya isu 'panas' tersebut.
"Iya, betul itu! Inggris yang ketawa.. seharusnya kita bersatu......"
Tidak sempat pakcik itu menghabiskan bicara, kawan saya datang, sudah selesai draw duit di ATM.
Saya juga tidak mahu lama di situ sebab cuaca memang tengah panas terik, saya meminta diri. Dia juga memahami, dan mengucapkan selamat jalan..

Kami menyambung perjalanan. Sudah mahu sampai di tempat tujuan, tiba-tiba kami dengar bunyi bising motor yang banyak...dalam hati, 'Adakah ini demo yang dikatakan bapak tadi?' . Kemudian sebuah lori kecil sarat membawa pemuda-pemuda yang membawa sepanduk..tidak sempat pula saya baca kerana ia bergerak. Pemuda-pemuda itu melaungkan sesuatu, telinga kami tidak dapat menangkap jelas apa yang dilaungkan..yang sempat kami tangkap cuma "Malaysia biadappp!!!" Kami berpaling melihat satu sama lain. Bukan kehairanan. Tapi ketakutan. Baru sebentar tadi bapak itu menyebut pasal demo, seperti sepantas kilat, terus terjadi di depan mata. Lega kami tidak memakai baju kurung hari itu.

dan betul, saya baru tahu! baca ni:
http://www.facebook.com/notes/ayunie-halim/pelajar-malaysia-di-macassar-perlu-berwaspada/146737308692398

***
3. Ada satu lagi kisah yang terjadi sewaktu saya bertugas di Poliklinik Unhas. Baru kemarin ceritanya. Tapi saya tidak mahu menceritakan dengan lebar sebab saya tak berapa dengar perbualan yang terjadi tetapi yang saya sempat dengar ialah, "soalnya di negara mereka (Malaysia) juga banyak orang kita."

***
4. Itu yang terjadi di realiti. Di 'alam maya' web Facebook pula tidak kurang 'panas'nya. Ada beberapa kenalan Indonesia yang memang semangat Nasionalisme nya tinggi, meng-update status mengenai konflik ini.. saya tidak terasa kalau mereka itu agak jauh dengan saya. Tapi mereka itu ada antaranya kawan clinical year saya, yang mana mungkin selepas ini akan ada kami selisih posting di department yang sama. Jadi, tidak enaklah suasana (bagi saya la) kalau dia sudah memandang serong dan mempunyai perasaan 'anti-Malaysia' itu. Tidak percaya dia yang kami kenal seorang yang 'celik minda' rupanya telah termakan provokasi media mereka dan menjadilah seperti orang-orang kolot yang lain...

*******************************************
Apapun, walaupun saya sendiri agak 'bengang' dengan situasi yang tegang di kalangan mereka yang kolot bersentimen anti-Malaysia itu, jauh di sudut hati saya, saya tetap mahu melihat dua negara serumpun ini, dan negara-negara Islam lain, bersatu... Bersatu seperti sebelum tahun 1924.. tahun kejatuhan Sistem khilafah Islamiyyah, sistem pemerintahan Islam. Selepas 1924, terbentuk negara-negara bangsa seperti sekarang.. Indonesia, Malaysia, Iraq, Iran, India, Pakistan, etc... dan Barat membawa fahaman Nasionalisme kepada dunia..

Video ini sungguh menarik dan membuka mata tentang sejarah yang tidak dipelajari waktu sekolah dulu... Ini sejarah dunia, sejarah kita!

http://www.youtube.com/watch?v=YRP7nhRYYiM


*******************

Dan saya nak share artikel ini, yang di dapat dari facebook..

*********************************************

Nasionalisme Perpecahan Umat Islam (Tanggapan Isu Konflik Indonesia - Malaysia)

Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun yang mempunyai banyak persamaan, sama-sama suku Melayu, sama-sama berbahasa Melayu, sama-sama mayoritas Islam, bahkan beberapa Pulau berbagi diantara dua negara. Perpecahan kedua bangsa terjadi karena ulah penjajah kafir Barat, Indonesia dijajah oleh Belanda dan Malaysia dijajah oleh Inggris. Sehingga disaat merdeka kedua bangsa membentuk negara masing-masing, meskipun banyak persamaan yang bisa menyatukan mereka dalam satu negara. Artinya, pemisahan kedua negara terjadi karena rasa nasionalisme yang memang telah diagendakan oleh penjajah kafir Barat.

Nasionalisme adalah ide bathil yang merupakan strategi Barat untuk melemahkan kekuatan Islam. Sehingga meskipun mereka mempunyai aqidah yang sama yakni Islam, tetapi perasaan bersaudara diantara sesama muslim menjadi pudar. Fakta minimnya rasa solidaritas sesama muslim, dapat disaksikan dari kurang pedulinya kaum muslimin dunia terhadap penjajahan dan pembunuhan oleh bangsa kafir terhadap kaum muslimin di Palestina, Afghanistan, Iraq, Moro-Philipina, Pattani-Thailand, Ambon-Indonesia, Uzbekistan, Chechnya, dll. Padahal konsep Islam: ”Innamal mu’minuuna ikhwah”, sesama mukmin bersaudara.

DR. Syafiq A. Mughni dalam “Sejarah kebudayaan Islam di Turki” menyatakan bahwa pada dasarnya bangsa Arab mempunyai ikatan nasionalisme yang kuat, kemudian datang Islam yang membawa konsep “ummah” yang mengesampingkan ikatan nasionalisme dan menyatukan dalam ikatan aqidah, Islam juga tidak mengenal batas wilayah.

Sayyid Quthb dalam ”Fiqih Dakwah” juga menjelaskan bahwa perjuangan Rasulullah saw tidak membawa-bawa nasionalisme. Rasulullah saw bisa saja menggunakan rasa Nasionalisme Arab dalam menyatukan penduduk Makkah, karena adanya ancaman 2 super power Rumawi dan Persia. Setelah penduduk Makkah bersatu (kaum musyrik Quraisy dan muslimin) maka Rasulullah saw mempunyai kesempatan luas untuk berda’wah dikalangan Quraisy, tetapi Rasulullah saw tidak melakukannya.

Rasulullah sangat membenci nasionalisme seperti ini, beliau memarahi sahabat yang menghina sahabat lain karena kebangsaannya, warna kulitnya atau sukunya. Beliau tidak membedakan Abu Bakar dan Umar yang Arab, Salman yang Persia, Shuhail yang Rumawi, Bilal yang negro (Habasyah Afrika), semuanya sama dihadapan Rasulullah saw. Islam hanya mengenal satu ikatan, yaitu Aqidah Islam. Hanya ikatan aqidah ini yang abadi, nasionalisme akan luntur ikatannya saat tidak ada lagi ancaman dari luar.

Bukan dari golongan kami orang-orang yang menyeru kepada ‘ashabiyyah (nasionalisme/sukuisme), orang yang berperang karena ‘ashabiyyah, serta orang yang mati karena ‘ashabiyyah (HR Abu Dawud).

Walhasil, seharusnya sesama muslim merasakan penderitaan muslim lain, apapun kebangsaan dan sukunya. Apalagi sesama muslim tidak boleh saling berperang, karena ketika dua orang muslim saling membunuh maka pembunuh dan yang dibunuh keduanya masuk neraka.

Apabila dua muslim berhadap-hadapan dengan senjata, maka pembunuh dan yang dibunuh keduanya di neraka. Aku (Abu Bakrah) berkata; ‘Wahai Rasulullah kalau yang membunuh itu sudah jelas berdosa, tapi bagaimana dengan yang dibunuh’. Beliau bersabda; ‘Iapun berdosa, karena telah bermaksud membunuh saudaranya’ (HR Muslim).

Seharusnya sesama muslim bersaudara dan menyatu dalam satu aqidah Islam, bahkan negeri-negeri kaum muslimin diseluruh dunia-pun seharusnya bersatu dalam satu pemerintahan Islam yakni Khilafah Islamiyah. Yakni sistem Islam yang telah diterapkan pertama kali di Madinah oleh Rasulullah saw, sistem Islam ini kemudian dilanjutkan oleh para sahabat utama (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali) yakni Khulafaurrasyidin, kemudian dilanjutkan oleh para Khalifah dari Bani Umayah, Abassiyah (Iraq dan Mesir) dan terakhir Utsmaniyah di Turki. Kekhilafahan terakhir dihancurkan oleh Inggris melalui tangan seorang Yahudi Kemal Attaturk pada tahun 1924.

Telah lebih 80 tahun kaum muslimin tidak mempunyai satu kepemimpinan (Khilafah Islamiyah), sehingga kaum muslimin mudah dipecah-belah, dihina-dinakan, didzalimi, dikuras kekayaan alamnya, bahkan dibunuh tanpa mempunyai cukup kekuatan untuk melawan kafir penjajah. Kaum muslimin lemah karena bercerai-berai dalam banyak negara, bahkan sesama muslim sendiri bertengkar seperti kasus blok Ambalat antara Indonesia-Malaysia. Saatnya kaum muslimin menyadari bahwa perlunya bersatu dalam Khilafah Islamiyah dan diterapkannya hukum-hukum Allah swt dalam pemerintahannya, sehingga Allah swt melimpahkan rahmat-Nya dan kita selamat dunia-akhirat.

Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (Al-A’raf: 96).

Persatuan Ummat Islam atau Persatuan Bangsa (Nasionalisme)

Ketika Allah berbicara mengenai persatuan di dalam Al-Qur’an jelas bahwa yang dikehendaki ialah muncunya suatu kesatuan berdasarkan ikatan yang jelas dan hakiki. Allah tidak pernah menyuruh manusia untuk menjadikan hal-hal primordial sebagai sebab atau ikatan jalinan yang menumbuhkan persatuan antar manusia. Allah memang menyebutkan bahwa manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, namun Allah tidak pernah menyuruh kita untuk menjadikan faktor suku atau bangsa sebagai faktor perekat. Eksistensi suku dan bangsa yang beraneka ragam di tengah pergaulan antar manusia merupakan sebuah fakta yang tak terelakkan, tetapi bukan berarti persatuan berdasarkan kesamaan suku atau bangsa merupakan persatuan yang dianjurkan apalagi diperintahkan oleh Allah maupun RasulNya.

Malah sebaliknya kita temukan sebuah hadits yang mencela persatuan sekedar berdasarkan fanatisme golongan, baik itu golongan berdasarkan kesamaan bangsa, suku atau warna kulit.

“Tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang menyeru kepada ashobiyyah (fanatisme golongan). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang berperang atas dasar ashobiyyah (fanatisme golongan). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang terbunuh atas nama ashobiyyah (fanatisme golongan).” (HR Abu Dawud 4456)

Islam mengajarkan ummatnya untuk menjadikan tali Allah sebagai faktor perekat antara satu sama lain sesama orang-orang beriman. Yang dimaksud dengan tali Allah ialah nilai-nilai yang bersumber dari ajaran sempurna Al-Islam. Islamic values merupakan satu-satunya sebab orang-orang beriman pantas dan layak bersatu dan berjamaah. Percuma kita meneriakkan slogan persatuan ummat Islam bilamana kita menyuruh mereka untuk mengikatkan diri kepada tali selain tali Allah alias ajaran Islam. Allah bahkan mengancam bahwa kondisi tercerai-berai pasti akan muncul bilamana kita berpegang kepada selain tali Allah.

”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai...” (QS Ali Imran ayat 103)

Allah mengancam bahwa segala bentuk persahabatan, persekutuan, koalisi, pertemanan, perkoncoan, aliansi, kemitraan akan berakibat kepada saling bermusuhan kelak di hari berbangkit, kecuali bila menjalin persahabatan yang berlandaskan taqwa kepada Allah semata. Mereka yang menjalin hubungan semata berlandaskan taqwa kepada Allah akan akrab di dunia dan tetap akrab di akhirat.

”Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS Az-Zukhruf ayat 67)

Persahabatan yang berlandaskan taqwa kepada Allah seringkali disebut sebagai Al-Ukhuwwatu Fillah (Persaudaraan dalam/karena Allah). Mengapa? Karena mereka yang bersaudara karena Allah adalah orang-orang yang sadar bahwa sesungguhnya Allah-lah sebab bersatu yang hakiki dan abadi.

”dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al-Anfal ayat 63)

Orang-orang yang bersatu bukan berdasarkan tali Allah akan bersatu sebatas masih tersedianya ”kekayaan” yang mempersatukan mereka. Kekayaan merupakan simbol dari ”kepentingan duniawi” yang sifatnya sementara bahkan sesaat. Begitu kepentingan tersebut telah menghilang, maka mereka akan segera tercerai berai dan hilang kesatuannya. Bahkan tidak kadang perpecahan serta permusuhan akan segera tampak selagi masih di dunia tanpa menunggu datangnya hari berbangkit.

Sedangkan orang-orang beriman tidak pernah tertipu. Mereka sangat faham dan sadar bahwa segala kepentingan dunia sifatnya adalah kesenangan sementara dan menipu. Maka mereka tidak akan mau menjalin bentuk persatuan, perkoncoan, pertemanan, aliansi, koalisi atau apapun namanya kecuali bila jelas bahwa yang jadi sebab dan landasan bersatu adalah Allah semata. Sebab Allah adalah Dzat Yang Maha Hidup. Jika kita menyatukan diri satu sama lain hanya karena Allah, maka kita akan merasakan keakraban yang melampaui batas-batas ruang dan waktu, sebab sampai kapanpun dan dimanapun Allah tetap hadir dan mendampingi mereka yang bersatu karena Allah. Sekalipun sudah sama-sama meninggal dunia, namun kelak ketika dibangkitkan di hadapan Allah mereka yang saling bercinta, bersaudara serta bersatu hanya karena Allah akan mendapati Allah sebagai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang di hari tersebut. Mereka tidak akan memiliki rasa takut, khawatir dan resah saat semua orang lainnya dalam keresahan dan ketakutan di hari Kiamat. Bahkan Allah akan menjadikan mereka sebagai orang-orang istimewa yang dibanggakan dan dilimpahkan cahayaNya. Sedemikian istimewanya kedudukan mereka sehingga menimbulkan kecemburuan dari para Nabi dan para Syuhada.

“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat mereka yang bukan para Nabi maupun para Syuhada, namun para Nabi dan para Syuhada cemburu dengan mereka di hari kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah.” Sahabat bertanya:

“Ya Rasulullah, kabarkanlah kepada kami, siapakah mereka?

“Beliau bersabda: ”Mereka adalah kaum yang saling mencinta dengan ruh Allah, mereka tidak diikat oleh hubungan keluarga di antara mereka maupun harta yang mereka kejar. Maka, demi Allah, sungguh wajah mereka bercahaya, dan mereka di atas cahaya. Mereka tidak takut saat manusia ketakutan. Dan mereka tidak bersedih saat manusia bersedih.” Lalu beliau membacakan ayat: ”Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah tidak merasa takut dan tidak bersedih hati.” (HR Abu Dawud 3060)

Saudaraku, sudah tiba masanya bagi ummat Islam, dimanapun dan kapanpun, untuk menyadari hal fundamental ini. Kita selama ini telah tertipu bila menyangka masih ada ideologi lain yang mampu mempersatukan manusia. Apapun nama ideologi tersebut. Oleh karenanya, marilah kita kembali meneladani sunnah Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dalam segala hal, termasuk dalam hal menjalin ikatan persahabatan dan mewujudkan persatuan.

Ideologi Nasionalisme itulah yang sempit dan primordial. Kenapa? Karena ia hanya sibuk dengan satu bangsa saja dan mengabaikan bangsa-bangsa lainnya. Itupun masih kita pertanyakan ketulusan dan kesungguhannya memperhatikan nasib bangsa tersebut. Sedangkan Islam datang justeru untuk mempersaudarakan ummat manusia dari aneka latar belakang suku dan bangsa.

Lihatlah sejarah, bagaimana Islam telah mempersaudarakan sahabat Umar bin Khattab dari bangsa Arab, Salman Al-Farisi dari Persia, Shuhaib Ar-Rumi dari bangsa Romawi dan Bilal bin Rabah dari Ethiopia. Jika hari ini kita lihat bahwa persatuan ummat Islam sedang tidak tampak, barangkali suatu pertanyaan mendasar perlu diajukan. Benarkah ummat Islam dewasa ini secara jujur telah menjadikan tali Allah saja sebagai perekat untuk mewujudkan persaudaraan dan persatuan di antara mereka satu sama lain? Wallahua’lam bish-showwaab.

Ya Allah, sungguh Engkau tahu bahwa hati-hati kami telah berhimpun dalam cinta kepadaMu, bertemu dalam taat padaMu, bersatu dalam da’wah menyeruMu, saling berjanji untuk menolong Syari’atMu, maka kokohkanlah -ya Allah- ikatannya, kekalkanlah kasih-sayang di antaranya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah dengan cahayaMu yang takkan pernah padam, lapangkanlah dada-dadanya dengan keutamaan iman kepadaMu, keindahan tawakkal padaMu, hidupkanlah dengan Ma’rifah akan Engkau dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkau-lah sebaik-baik Pemimpin dan sebaik-baik Penolong. Sholawat dan salam atas Rasulullah Muhammad. Amin ya Rabb.

Masihkah kita mempertahankan nasionalisme, yang memecah belah kita, sementara kaum kuffar telah menumpahkan darah saudara kita di muka bumi ini. Lihatlah keadaan kaum muslim Palestina, di Iraq, dan dinegeri muslim lainnya, siapa yang berani membela mereka. Sementara kita sibuk ingin bereperang dengan saudara kita sendiri ????

**************************************

Semoga aman damai dua negara ini, dan Palestin juga, serta negara-negara Islam yang lain.. Dan semoga Allah memberi saya dan kita semua kesempatan untuk merasai hidup di zaman sistem khilafah itu... insyaAllah..ameen!




Saturday, August 21, 2010

Selamat Ulang Tahun Ayahandaku Tersayang

Tanggal 19 Ogos dua hari yang lalu, ayahandaku tersayang genap usia 62 tahun. Suatu usia yang orang lain seusia ayahku, sudah dikelilingi cucu.. Ayahku pun apa kurangnya hehe..alhamdulillah, ada 2 orang menantu perempuan, ada 4 orang cucu; satu lelaki, 3 perempuan. Cuma, orang lain mungkin sudah tidak bekerja...bermain atau menjaga cucu-cucu. Tapi ayahku, ya, sudah pencen, namun masih menyambung kerja lain untuk mendapat sumber tambahan selain diundang menjadi Imam tetap di masjid dekat rumah kami. Tapi kata ayah, dia memang bosan kalau tinggal sendiri rumah, kalau takde kerja nak buat.

Allah, Engkau menjadi saksi, kalau aku tiba-tiba berubah emosi mendadak, dari gembira teramat ke sedih yang sangat..sebabnya tidak lain dan tidak bukan, kalau di saat itu yang terlintas di fikiran aku adalah keluargaku, khususnya mak dan ayahku tercinta. Sungguh, melihat dan menginat jerih perih mereka memerah keringat dan tulang empat kerat di usia sebegini demi kami anak-anak tercinta, saya berasa seakan mahu berhenti belajar sekarang juga dan meminta mak ayah saya berhenti kerja. Cukuplah. Sudah hampir mencecah 40 tahun ayah berkerja demi kami.. Namun apa aku boleh buat, kalau nak kerja pun apalah sangat selagi belum ada ijazah di tangan. Ni yang tak sabar-sabar nak cepat-cepat habiskan pengajian di sini, supaya dapat cepat kerja dan boleh minta mak ayah rehat.. Tak payah kerja la mak,ayah.. ngah dah boleh sara mak ayah.. Bestnya kalau boleh cakap macam tu kat mak ayah...

Hmm.. selama belajar, banyak masa habis kat asrama, jadi habis belajar ni kalau boleh nak tinggal dengan mak ayah. Memang nanti kerja, HO nanti, sibuk dan penatnya bukan kepalang. Orang kata 2 hari sekali baru balik rumah. Takpelah, daripada 2 bulan sekali, atau 2 tahun sekali baru boleh tatap wajah mereka..Allah.. Usia mereka makin hari makin bertambah. Kesihatan mereka.. Aku hanya mampu bertawakal.. Doa yang tidak pernah aku lupa buat mereka ialah semoga mereka dimurahkan rezeki dan diberi kesihatan yang baik selalu, dan semoga Allah bagi aku kesempatan untuk membalas jasa mereka ketika hayat mereka masih ada. Aku bersangka baik pada Allah, bahawa Dia menerima doaku.. kerana aku yakin janji Allah bahawa Dia sesuai persangkaan hamba-Nya terhadapNya. Allah, pada-Mu aku berserah, pada-Mu aku bertawakal..

Ayah,
Hepi birthday ayah! Selamat ulang tahun.. Semoga dikurniakan rezeki dan kesihatan yang baik selalu, kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, anak2 dan keturunan yang soleh solehah. Thank u so muchhh, for every single thing...
~ you raise me up, to more than I can be~
u are forever in our heart, love u always..
Semoga sentiasa dalam pemeliharaan-Nya, amiin..

Dan doaku lagi untumu ayah,

Ya Allah… hindarkan ayahku daripada segala kepayahan yang merungsingkan, pemikiran yang membingungkan dan pengalaman yg menyedihkan di sepanjang tahun2 yang akan datang ini. Kurniakan kepadanya keselamatan dalam pemeliharaan-Mu yang dapat melindungnya dari sebarang kejahatan, keburukan dan... kerunsingan. Ya Allah, panjangkan umurnya dalam keimanan, sihatkan tubuh badannya dengan kecemerlangan akal juga berikan dia kesenangan harta benda yang penuh keberkatan. Ya Allah, ampunkanlah segala kesalahannya, dan terimalah segala kebaikannya dan Rahmatilah kehidupannya dunia dan akhirat.. ameen.


Allah, Engkau juga menjadi saksi bahawa dirimulah ayah pada pandanganku satu-satunya lelaki zaman sekarang yang paling lembut hatinya terhadap isteri, anak-anak dan semua orang disekelilingnya. Allahuakbar, Subhanallah, itulah yang boleh aku ucap bila setiap kali melihat sendiri santunnya ayah.. Di saat dimarahi yang marahnya bukan biasa, ayah tetap lembut santun mengucap Astaghfirullah, dan kemudian beredar, atau ayah membalasnya dengan ayat-ayat yang berunsur jenaka sehingga yang memarahinya tadi tidak jadi marah malah ketawa dan ayah pun turut ketawa.. Allahuakbar.. Sungguh aku amat sangat bangga mempunyai seorang ayah yang sangat dan sangat penyabar. Kekagumanku pada akhlakmu, takqwamu, imanmu...hanya Allah menjadi saksinya. Ya Allah, andainya iman dapat diwarisi dari seorang ayah yang bertaqwa..kan best. Tapi kami anak-anaknya, Astaghfirullah, saya sendiri malu dan kasihan kat ayah ada anak macam ni, yang tidak mewarisi sifat-sifat dan iman seperti ayah =( Aku bukan berlebih-lebihan memujimu ayah. Hanya orang yang mengenalimu sahaja boleh percaya kata-kata anakmu ini..

Ayah, keranamu, aku disini...perubatan. Berkat doamu ayah yang soleh, aku berjaya sampai ditahap ini. Walau diri terasa kerdil berbanding teman-teman lain, tapi aku tetap bersyukur kerana diberi izin Allah berkat doamu, untuk terus tabah dibidang yang mencabar ini.
Ayah, tidak mampu aku menulis setiap pengorbananmu ayah. Tapi aku berjanji, akan kukenang ia sepanjang hayatku...

-----------------------------------------------------------------------------
Aku ingin berkongsi...'Yang tidak bisa diucapkan oleh Ayah'.. airmata tak malu2 turun baca benda ni..

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu .Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....

Tapi sedarkah dikau? Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagam umengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.

Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.

Saat kamu ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khawatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..

Ketika kamu sudah beranjak muda remaja..Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu? Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasaberharga..Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu,bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbuall berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatir dan bimbang.Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut.Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"

Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "puteri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"

Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..

Ana mendapatkan notes ini dari seorang sahabat, dan mungkin ada baiknya jika ana berkongsinya kepada sahabat-sahabat ana yang lain.Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Papi kita...tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

Wallahua'lam


----------------------------------------------------------------------

Allah, semoga Engkau perkenankan doa-doaku, demi ibu bapaku ya Allah.. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar..ameen.

Lalang di kebun..

Allahuakbar. Kebun ni lama sungguh tak dijenguk! ish2.. ya Allah...hampir setahun! Maaf membiarkan kebun ni bersisa lalang-lalang..bukan apa, kebun ni lebih kepada catatan buat diri, sebagai kenangan hari-hari yang telah dilewati, untuk tatapan sendiri dikemudian hari..
InsyaAllah nak mula balik usaha membugarkan tanah kat kebun ni..biar segar bunga-bunga mata pena (walaupun tak berguna untuk orang lain) hehe.. Bunga-bunga untuk ketenangan diri ini sendiri juga insyaAllah :)

Kebun ni terbiar selepas 3rd year. Kami di Indonesia ni, sebelum masuk 4th year kena lalui dulu yang dipanggil Kerja Kuliah Nyata atau lebih senang dipanggil KKN je. KKN ni pendek ceritanya macam khidmat bakti kepada penduduk kampung. Kampung yang memang jauuuhhh dari pusat bandar. Kira-kira 5 jam perjalanan. Saya berhajat nak berkongsi jugak cerita dan pengalaman sepanjang 8 minggu berkampung di sana.. Insyaallah...akan mencari waktu untuk itu.

Kemudian, habis KKN, kami yang berjaya masuk ke 4th yr pula akan 'wisuda', iaitu grad. Pelajar medik di Indonesia memang special. hehe. Kami akan grad 2 kali. Pertama sebelum masuk ke alam klinikal atau lebih dikenali di sini sebagai alam 'ko-ass' (asal kata dari 'co-assisstant' ; ko-asistant kepada doktor MO) dan kami akan lebih dikenali sebagai 'doktor muda' dikalangan pesakit dan perawat :) Kemudian kali kedua wisuda aka grad ialah setelah selesai 5th yr, dimana kami sudah bergelar doktor! (Besarnya amanah tu!)
Selama hampir setahun saya di tahun empat, saya berhajat mahu berkongsi juga cerita dan pengalaman saya selama itu.. Insyaallah, akan ditunaikan..cuma cepat atau lambat saja.hehe.

Itulah yang terjadi sepanjang saya menyepi dari alam maya ini.. :)
Hajat di hati tak mahu lagi kebun ini tertinggal sepi.
Insyaallah sedaya upaya apa mampunya mengisi taman ini dengan berbagi pendapat dan pengalaman diri.

Sekian, buat masa ini..sampai jumpa lagi! ^^,

Wassalam.

Monday, October 5, 2009

Kerana Rahmat dan Kasih-SayangNYA

Saya nak kongsi lagu ini...sangat suka pada liriknya. Dan sungguh diri ini malu pada Allah..




Tuhan betapa aku malu
atas semua yang Kau beri
padahal diriku terlalu sering membuat-Mu kecewa

entah mungkin karna kuterlena
sementara Engkau beri aku kesempatan
berulang kali agar aku kembali
dalam fitrahku sebagai manusia untuk menghambakanMu
betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu

aku ingin mencintai-Mu setulusnya,
sebenar-benar aku cinta
dalam do’a, dalam ucapan, dalam setiap langkahku

aku ingin mendekati-Mu selamanya
sehina apapun diriku
kuberharap untuk bertemu dengan-Mu ya Rabbi ….

~*~*~*~*~*~*~*~*

1-Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Walau betapa banyak dosa yang dilakukan, dan sentiasa melanggar larangan-Nya, tetapi Dia masih tetap memberi kita rahmat kasih-sayangNya. Memakbulkan do'a,permintaan2 kita..Memberi kita peluang berulang kali, untuk kembali pada jalan-Nya. Ighfirly ya Allah, ana faqir wa dhoif ilaika..

2-Di kesempatan ini, saya ingin memohon maaf kepada pembaca sekalian, jika ada salah dan silap, secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja...

3-Ramadhan 1430H sudah berlalu...apakah kita mendapatkan keampunan daripada ALLAH? Siapa tahu kalau Ramadhan lalu adalah yang terakhir buat kita? Dan semoga kita masih diberi peluang untuk bertemu Ramadhan seterusnya...saya sangat mahu bertemu Ramadhan lagi..

4-Aidilfitri masih berbaki. Jom puasa 6. Yuk!

Wednesday, June 17, 2009

Dari kamar hati..



Aku anai-anai


Kugali tiap hari lalu,
yang kutemui adalah untaian kesilapan.
Kukaji segala malam,
yang kutemui adalah kerlipan keinsafan.
Kucari sebuah hari yang indah
yang bisa silap dan salah itu musnah,
dan kutemui adalah lebaran
sekalian manusia semuanya bermaafan.
Betapa aku seekor anai-anai
menggeledah segala khazanah silap dan dosa,
menagih gumpalan keampunan yang maha.
Dan di sini kunoktahkan aksara dan kata,
dengan tertib jemari dan sekerdil raga
kupohon maaf dari antum semua
moga kita terus bahagia dan berjaya,
diampuh sebidang tanah di sorga
dari Malikulmanan Yang Esa.

Al-Fannani
1 Oktober 2008, 0800
Full House, Rabat.


*************************************************************************************
Suka puisi ni. Terima kasih al-fannani mengizinkan saya untuk menghidangkannya di sini. Saya belum mampu lagi menulis yang best2..
Buat semua yang mengenali, hayati setiap kata dari puisi ini... kerana ia seperti apa yang mahu saya suarakan... jauh, jauh terdalam dari ruang hati.



1. Ya Allah, ampunkanlah dosa hamba-hambaMu. Jangan Kau palingkan lagi hati kami setelah Engkau beri kami hidayah-Mu.
2. Tiadalah manusia itu terlepas dari kesalahan. Berlapang dadalah.. sungguh, kemaafan dan kesabaran itu yang terindah..



Wallahua'lam.

Monday, June 15, 2009

Cukuplah ia sebagai peringatan...

Assalamualaikum wbt,

Tidak mampu untuk mujahadah browsing internet seminggu. Rasa macam terputus dengan dunia luar.. Tapi sebab nak surf jugak, kena tahan diri(disiplinkn diri huhu~) untuk surf 30 minit je. Dan di sini, ingin berkongsi sesuatu..

140609,
Semalam, saya terkejut diberitahu sahabat tentang pulangnya al-fadhil Syeikh Dr. Fathi Yakan ke rahmatullah. Saya yakin, sesiapa yang mengenali beliau pasti merasa sebuah kehilangan.Dunia Islam pasti amat merasainya. Rasa kehilangan seorang mujahid yang begitu banyak berjasa dalam dunia pentarbiyahan Islam. Begitu banyak jasa dan tenaga beliau disumbangkan dalam mempelopori fikrah gerakan Islam di dalam dunia Arab. Beliau juga banyak menyebarkan risalah dan tulisan yang berbentuk ideologi ke dunia Arab dan Islam sebagai panduan generasi-generasi kebangkitan Islam.

Siapa tidak kenal dengan buku terkenal beliau iaitu buku 'Apa Erti Saya Menganut Islam' atau 'Maza Yakni Intima'i Lil Islam'.
Ia antara buku harakah yang paling awal saya kenal yang membuatkan diri berjaya (alhamdulillah) menemui matlamat hidup yang sebetulnya... insyaAllah.
Buku ini (boleh download free di sini) terlalu banyak digunakan sebagai rujukan dalam usrah-usrah, dan banyak digunakan oleh ahli-ahli gerakan Islam sama ada di peringkat sekolah, universiti dan peringkat nasional. Beliau juga pengarang kepada lebih 30 buah buku dan sebahagiannya diterjemah ke pelbagai bahasa. Beliau juga pernah menjadi ahli parlimen Lubnan atas tiket gerakan parti politik Islam. Pemergian beliau bermakna hilang lagi seorang permata dalam dunia Islam.

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya Rasulullah saw bersabda:
Di antara tanda-tanda hampir Kiamat ialah terhapusnya ilmu Islam, munculnya kejahilan, ramainya peminum arak dan perzinaan dilakukan secara terang-terangan.
(Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dari Abdullah bin Amr r.a berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak akan melenyapkan ilmu pengetahuan secara sekaligus dicabut dari seluruh hamba-Nya. Tetapi diambil-Nya ilmu pengetahuan dengan mencabut nyawanya para alim ulama, sehingga jika tidak seorang ulamapun yang tertinggal, lalu orang-orang sama mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. Mereka ini jika ditanya, terus saja memberikan fatwa yang tidak berdasarkan ilmu pengetahuan yang benar. Jadi mereka itu tersesat dan pula menyesatkan.
(Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim)

Berita pemergian Ustaz Fathi Yakan sampai ketika belum pun surut lagi rasa terkejut dan sedih yang turut saya rasa atas pemergian seorang mujahid muda di Mesir, Muhammad Ammar bin Zulkifli, pelajar Malaysia jurusan perubatan tahun tiga Universiti Kaherah, pada 10 Jun lalu, kerana kemalangan jalan raya. Saya dapat khabar ini daripada sahabat yang sama sekolah dengan arwah.

Dan semalam, Zahra datang bermalam di rumah, ada berkongsi cerita sedikit sebanyak tentang arwah dan situasi teman2 di sana selepas mendapat berita kemalangan dan pemergian allayarham Ammar Zulkifli... kelahiran 1988, dan kata-kata 'trademark' arwah iaitu "Jiwa mereka yang hangat cintanya mencari akhirat. Laksana anak-anak akhirat...melihat dunia dari jendela akhirat". - Blog allahyarham Ammar: Dalam Jiwa Hamba. MasyaAllah. Walaupun tidak mengenalinya, tapi saya yakin arwah seorang yang soleh.

Memetik kata-kata Ustaz Zaharuddin dalam entry 'Takziah atas pemergian yang pasti' : "Nabi s.a.w amat menggalakkan kita untuk menziarahi kubur dengan sasaran untuk lebih mengingati kematian. Bagi mereka yang tidak berpeluang untuk menziarahi kuburnya, ziarahilah blognya dan berdoalah serta ingatlah akan kematian itu pasti. Kematian itu menuntut PERSEDIAAN. Persediaan menuntut kepada ILMU, ilmu menuntut kepada AMAL, dan amal menuntut KEIKHLASAN".

Ini antara tulisan tentang arwah daripada sahabat2nya: a tribute for ammar sayang, Ammar, enta menyusahkan sahabat kemudian,dan bercerita tentang ammar.

Dan berita pemergiannya ini sampai ketika belum pun surut lagi kesedihan yang sangat dirasakan sahabat-sahabat MATRI atas kehilangan guru merangkap 'bonda'.. Dari tulisan dalam blog sahabat-sahabat matri tentang kembalinya bonda ke rahmatullah, dan juga dari cerita sahabat, saya turut sedikit sebanyak dapat merasakan kehilangan seseorang yang besar jasanya mendidik mentarbiyah anak bangsa. Apatah lagi pada mereka yang mendapat tarbiyah langsung daripada beliau...

Semoga Allah menempatkan mereka semua bersama para syuhada'. Ameen.

**********************************************************************************************************************
Berita ini semua seolah bertalu datang memberitahu untuk mengingatkan. Berita kematian, sungguh mengejutkan. Saya. Menyedarkan yang lena dan hanyut pada dunia. Mengubat kecewa dan duka hati pada dusta dan mungkir janji manusia. Melembutkan egois dan meleburkan amarah pada segala khilaf dan salah manusia. Menenangkan jiwa yang sesak pada dunia. Menginsafkan yang bersalut dosa. Mengetuk pintu taubat yang jika sebelumnya masih tertutup rapat.

Sungguh kematian itu suatu peringatan.. Ketika leka merancang rapi masa depan dan hari esok, yang padahal entahkan sampai entahkan tidak..sehingga terlupa pada kematian yang pasti datang. Sungguh kematian itu suatu peringatan, untuk menggunakan kesempatan yang masih diberi (malah berulang kali diberi-Nya) dengan sebaiknya. Peringatan buat diri ini yang sering leka dan alpa dengan dunia…

Mengingatkan kematian itu sungguh menggerunkan saya… Bukan takut mati, ingin sangat terutama tika terasa putus asa dan penat dengan dunia. Tapi teringatkan amalan sendiri, sungguh belum bersedia.. Sering terdetik, 'kalau aku mati sekarang, bekalan apa, amal apa yang akan dibawa…'. Jadual daily mutaba'ahnya masih banyak kosong.. Allah, mengingatkan kematian, terasa kerdil dan hinanya diri…terkenang dosa menggunung tinggi ='( terlintas juga, 'bagaimana keadaanku, bila dan di mana aku akan diambil-Nya'. Doa supaya diri masih diberi kesempatan untuk memohon ampunan-Nya, dan tidak mengulang kesilapan silam... Dan seketika terfikir, bagaimana boleh belum bersedia lagi, sedang ia suatu yang dijanjikan pasti tiba pada setiap yang bernyawa. Kalau untuk exam, bukan main... mesti usahakan diri untuk bersedia. Walhal itu manusia yang uruskan.. Boleh ditunda-tunda. Sedangkan malaikat Izrail, diundang atau tidak, datang tanpa menunda walau sesaat… Namun persediaannya?? Astaghfirullah...

***********************************************************************************************************************
“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelazatan, iaitu kematian!” (HR. Tirmidzi)

Kematian mengingatkan bahawa waktu sangat berharga
Kematian mengingatkan bahawa kita bukan siapa-siapa
Kematian mengingatkan bahawa kita tak memiliki apa-apa
Kematian mengingatkan bahawa hidup hanya sementara
Kematian mengingatkan bahawa hidup begitu berharga

Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa sedar bahawa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman. Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khuatir, ia tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan. Mungkin, inilah maksud ungkapan Imam Ghazali ketika menafsirkan surah Al-Qashash ayat 77,

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia…”

dengan menyebut,Ad-Dun-ya mazra’atul akhirah.” (Dunia adalah ladang buat akhirat)

Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, bererti kita sedang menghargai erti kehidupan.

**********************************************************************************************************************
-Kematian...bukan berakhirnya sebuah kehidupan, tetapi permulaan sebuah kehidupan yang abadi-



"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cubaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami. " (QS al-Anbiya' 21:35)

"..Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya esok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal."
( QS Luqman 31:34)

"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS al-Jumu'ah 62:8)











Dan cukuplah kematian itu sebagai suatu peringatan..... buat saya dan kamu jua...




Tuesday, May 19, 2009

the easiest thing to believe....is...


-
WEIRD BUT TRUE! : more people these days believe in

gossips and the media than what has been written in the holy Qur'an-

- Hiasan. Ada Kaitan?-



"O ye who believe! If a wicked person comes to you with any news, ascertain the truth, lest ye harm people unwittingly, and afterwards become full of repentance for what ye have done."
[QS al-Hujuraat, chapter 49, verse 6]
~*~*~*~
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
[QS al-Hujuraat 49:6]


a reminder to myself too:
>ascertain the truth, before spreading the fuel-spores, that will burn the good deeds<



********************************************************************************************


Cukuplah Allah yang berhak dan sebaik-baik Pemberi balasan, dan Dialah Hakim Agung menghukum segalanya.

Sebetulnya takut dan gentar hanya selayaknya pada Allah..


~ Aku yang lemah, tanpa pedoman-Nya,
Kuhadir pada-Mu Allah...
Ighfirly ya Rabbi, ana faqir wa dhoif ilaika..



Fasobrun jameel...
Wallahua'lam.